Motor Honda dikenal dengan konsumsi bahan bakar yang irit. Meski demikian, ada beberapa tips yang bisa dilakukan Sobat Bikers agar motor bisa semakin irit BBM.
Tips agar motor bisa irit BBM menurut SRP dan Technical Analyst TSD Wahana, dipengaruhi oleh cara berkendara dan kondisi motor.
Gaya berkendara
Gaya berkendara mempengaruhi konsumsi BBM motor. Semakin dalam gas motor dipuntir, kemungkinan konsumsi BBM makin boros bisa terjadi.
Untuk dapatkan konsumsi BBM yang irit, baiknya Sobat Bikers lakukan beberapa langkah berikut:
1. Lakukan tarikan gas secara perlahan dan konstan saat ingin mengejar top speed.
2. Untuk tipe sport dan cub dengan sistem transmisi manual, rasakan dan dengarkan posisi transmisi, kecepatan, dan bukaan gas. Posisi transmisi yang tidak sesuai dengan kondisi jalan dan putaran gas, dapat membuang BBM percuma
3. Pemilihan rute terbaik untuk mengurangi pemaksaan kinerja mesin seperti jalan mendaki, jalan kondisi permukaan pasir, tanah atau air. Kondisi lingkungan tersebut, pastinya memaksa mesin ‘melahap’ bensin yang ekstra.
4. Perhatikan beban maksimal yang sanggup ‘dilayani’ motor anda.
“Sekilas tidak nampak memang, gaya berkendara, kondisi jalan, hingga skill berkendara berdampak terhadap konsumsi bahan bakar. Pahami dan berlaku bijaklah saat berkendara dengan beberapa hal tersebut,” jelas Wahyu Budhi, Instruktur TSD.
Kondisi Motor
Tidak hanya gaya berkendara, kondisi motor juga bisa mempengaruhi irit atau tidaknya konsumsi BBM.
Berikut beberapa tips yang bisa Sobat Bikers lakukan pada motor, agar konsumsi BBM bisa irit:
1. Pastikan tekanan angin dan kondisi ban, pas dan masih layak digunakan.
2. Kesegaran mesin dengan rutinitas penggantian oli atau pembersihan beberapa part pembakaran seperti busi, throttle body dan kabel pengapian busi wajib dijaga.
3. Cek kondisi bagian transmisi sebagai penyalur tenaga mesin kepada putaran roda, seperti CVT dan roller atau kanvas kopling.
4. Putaran mesin atau yang lazim disebut langsam atau idling, perlu dirasakan dan didengar pengendara. Putaran mesin yang terlalu tinggi diatas batas normal, memungkinkan ‘meminum’ BBM lebih banyak