Jurnalbikers.com – Di tengah riuhnya perbincangan rangka motor Honda eSAF yang bermasalah. Yamaha justru malah, pamerkan keunggulan rangka motor serta proses pembuatan motornya melalui acara Media Visit Factory.
Mengundang awak media dari berbagai daerah, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sebagai brand pesaing berat Honda, mencoba unjuk gigi. Yamaha perlihatkan cara pembuatan rangka tubular, atau underbone yang digunakan pada lineupnya yang diproduksi di Pulogadung, Jakarta Timur.
Sebagai informasi, PT Astra Honda Motor tengah kerepotan lantaran maraknya laporan dari konsumen yang alami masalah pada rangka model eSAF di sepeda motornya. Pengguna motor Honda, ramai-ramai keluhkan rangka eSAF yang berkarat, keropos hingga patah di jejaring sosial media.
Masalah pada rangka eSAF ini, juga menjadi perhatian dari pemerintah mulai dari Komisi VII DPR RI, Kementerian Perhubungan hingga Kementerian Perindustrian.
Di tengah riuhnya masalah rangka eSAF, Yamaha justru pamerkan keunggulan rangka pada rangka tubular, atau underbone yang digunakan pada lineupnya. Rata-rata rangka motor Yamaha, gunakan besi dengan ketebalan 2,3 mm.
Yamaha dalam merancang motornya, mempelajari kondisi cuaca di Indonesia. Sehingga bahan baku yang digunakan, dan desain dari sebuah rangka motor telah disesuaikan kualitasnya.
“Di Indonesia kelembapannya tinggi, jadi karat itu bukan hanya di motor. Sehingga dari drenase air itu kita perhatikan (membuat lubang di beberapa titik sasis untuk pengeluaran air). Ditambah tingkat keasaman yang tinggi,” ujar Dyonisius Beti selaku Presiden Direktur dan CEO YIMM.
Rangka Motor Yamaha Gunakan Bahan Berkualitas
Dijelaskan juga oleh Dion, bahan baku atau material yang digunakan Yamaha secara umum, memerhatikan faktor tersebut. Sehingga rangka dibuat lebih tebal dua kali lipat, dibandingkan industri lainnya.
“Ketebalan itu memengaruhi kemampuan menahan karat, besi yang lebih tebal itu akan lebih kuat dari pada yang tipis. Kedua drainase sistem itu sangat menentukan, kalau banyak menampung air pasti rawan. Kemudian perlindungan kita pakai sistem pencelupan,” tuturnya.
Menurutnya dengan pengecatan sasis dengan sistem celup itu bisa melindungi bagian luar, ataupun dalamnya. Bahkan ketebalan cat tersebut mencapai 22 mikron, belum lagi proses welding yang benar-benar diperhatikan. Ditambah coating, sehingga banyak perlindungan yang diterapkan.
“Bisa kita lihat, Yamaha Mio sudah 20 tahun tidak ada tuh laporan (masalah pada rangka),” lanjutnya.
Rangka tubular seluruhnya terbuat dari bahan pipa baja. Pada umumnya, jenis rangka ini mempunyai bentuk ayunan atau yang disebut double cradle, dan semi double cradle.
Serupa dengan rangka underbone, terbuat dari pipa besi yang dirangkai menjadi satu kesatuan. Namun kedua jenis tersebut, condong lebih berat namun jarang ditemui kasus karat, atau keropos.