Tak sedikit pemilik sepeda motor yang bergonta-ganti merek oli mesin motor. Umumnya mereka ingin mencoba produk mana yang dirasakan baik.
Sering melakukan gonta-ganti merek oli mesin motor memiliki dampak negatif. Untuk jangka panjang, komponen di dalam mesin bisa mengalami kerusakan.
Disampaikan oleh Nurudin selaku Techninal Trainer PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (Federal Oil), sejatinya semua produk oli memiliki base oil dan aditif yang sama. Hanya saja komposisi setiap merek berbeda.
“Sah saja jika pemilik motor melakukan gonta-ganti merek oli, namun jika terlalu sering bisa berdampak negatif terhadap mesin motor itu sendiri,” ungkap Nurudin.
Komposisi yang berbeda dari setiap merek oli akan menyebabkan adanya gumpalan oli di dalam mesin. Hal ini disebabkan pencampuran yang tidak sempurna pada sisa oli yang masih mengendap di mesin, ketika oli yang baru dimasukkan.
“Sewaktu ganti oli, proses flushing tidak sepenuhnya sempurna. Masih ada sisa oli dari merek sebelumnya yang mengendap di dalam mesin. Ketika oli baru dimasukkan, oli lama itu tidak bisa bercampur sempurna. Ini menyebabkan gumpalan di dalam mesin,” jelas Nurudin.
Lebih lanjut Nurudin mengungkapkan, sebaiknya pemilik sepeda motor untuk setia terhadap satu merek oli sepeda motor saja. Pun demikian ketika melakukan ganti merek oli, lakukan flushing dengan baik.
“Proses buang oli bekas atau flushing bisa dilakukan dengan cara keluarkan oli merek lama, lalu kuras oli itu sampai bersih. Masukan oli merek baru, lalu nyalakan mesin untuk beberapa saat selanjutnya buang lagi oli baru tersebut. Baru masukan lagi oli merek baru ke dalam mesin,” beber Nurudin.
Rutin ganti oli secara berkala juga disarankan, agar performa mesin motor tetap terjaga. Idealnya ganti oli dilakukan pada waktu telah melalui jarak tempuh 2.000 kilometer sampai dengan 3.000 kilometer atau setiap 2 bulan pemakaian sepeda motor.
“Dengan rutin melakukan penggantian oli komponen di dalam mesin juga tetap terjaga keawetannya. Karena komponen itu terjaga dari risiko aus akibat gesekan antar komponen di dalam mesin,” pungkas Nurudin.