Senang rasanya bisa berkesempatan menjajal motor sport retro Royal Enfield Continental GT650. Menggunakan motor ini, berasa jadi anak motor di era tahun 1960’an Sob!
Beberapa waktu lalu, tim jurnalbikers.com berkesempatan menjajal Royal Enfield Continental GT650. Selama 6 hari, motor bergaya cafe racer ini digunakan sebagai alat transportasi harian.
Pertama kali melihat wujudnya, motor ini memiliki aura klasik yang sangat kental. Dimana, motor ini sangat minim menggunakan komponen bodi dari bahan plastik.
Ya, bisa dikatakan bodi motor penuh dengan bahan metal mulai dari bagian depan sampai dengan belakang. Pantas saja, bobotnya bisa mencapai 185 kilogram lebih.
Pertama kali menungganginya, aura racy langsung berasa. Penggunaan stang model clip on underyoke, ditambah bentuk tangki kotak memanjang kebelakang bikin posisi riding merunduk. Ya, buat yang tidak terbiasa menggunakan motor jenis sport bakal terasa pegal dan sakit pinggang.
Begitu gas dipuntir, aura moge sport klasik langsung terasa Sob. Motor ini, sudah mengemas mesin baru yang jauh dan berbeda dengan produk Royal Enfield yang lainnya. Getaran pada mesin tereduksi dengan sangat baik, namun untuk karakter suara khas nya tidak dihilangkan.
Hal ini disebabkan, pada bagian komponen kruk as motor ini telah disematkan engine balancer shaft, komponen ini juga sudah disematkan pada Royal Enfield Himalayan.
Motor ini menggunakan mesin SOHC berkapasitas 648 cc, 4-tak, 2-silinder segaris, berpendingin oil cooler, dan pengabut bahan bakarnya sudah injeksi. Di atas kertas motor ini punya tenaga maksimal 47 hp pada 7.250 rpm dan torsi puncak 52 Nm di 5.250 rpm.
Menariknya, sekitar 80 persen torsi itu bisa didapat pada putaran mesin 2.500 Rpm. Ketika digunakan untuk stop and go terasa tak bermasalah, sebab tenaga sudah mengisi dari sejak putaran bawah.
Fitur assist & slipper clutch yang disematkan sangat membantu. Tuas kopling terasa sangat ringan, ketika berakselerasi fitur ini juga dapat meminimalisir hentakan mesin.
Pada bagian pengereman, motor ini telah disematkan ABS (Anti-lock Braking System) dual channel. Artinya, pada bagian roda depan dan belakang tak akan terkunci ketika terjadi panic braking.
Secara keseluruhan, motor ini cukup menarik. Meski, kita tak bisa berharap mendapatkan torsi dan tenaga yang dihasilkan motor sport produksi Jepang saat ini. Hal ini terbayar dengan tenaga badak yang dihasilkan dari motor seharga Rp 216.900.000 ini.
Kekurangan, menurut kami dari sisi tapak ban roda belakang yang terlalu kecil. Dengan dua knalpot yang menjulang melebar keluar, sedikit terlihat aneh di area bagian belakang. Meski demikian, dari sisi samping, dijamin motor ini terlihat keren banget Sob!.