“Trek jalanan yang dijadikan sirkuit punya tantangan berbeda. Rem jadi komponen krusial karena dipakai terus tanpa jeda, banyak tikungan mati dan u-turn. Di sinilah FENRIR membuktikan keunggulannya,” ujar pria yang akrab disapa Tebe.
Ia juga mengungkapkan bahwa awalnya tim hanya mencoba kampas rem belakang FENRIR saat sesi latihan. Namun karena hasilnya positif, mereka memutuskan untuk menggunakan juga di bagian depan saat race day. Hasilnya? Juara satu!
Menariknya, kampas rem yang digunakan adalah seri ekonomis FENRIR tipe S1 yang harganya di bawah Rp200 ribu. “Tapi hasilnya luar biasa, stabil di kondisi lintasan basah, hujan, dan kering. Ini membuktikan bahwa semua orang punya kesempatan untuk juara, tak perlu komponen mahal asal kualitasnya teruji,” tambah Tebe, yang juga seorang pembalap dan pemegang lisensi Entrant C IMI DKI Jakarta sejak 2024.






