Pada hari Selasa (20/12/2022) Royal Enfield (RE) Indonesia mengajak rekan-rekan Jurnalis berkomunikasi mengenai Kebangkitan Keris Bali. Sepintas terlihat jauh antara dunia otomotif dengan tema yang diangkat. Ternyata dibalik itu RE ingin mengatasi warisan budaya Indonesia sambil menjalankan misi sosialnya.
Anuj Dua , Business Head APAC Royal Enfield menyampaikan bahwa permintaan ingin pengendara Royal Enfield berkendara secara bertanggung jawab. Setiap meninggalkan tempat yang disinggahi selalu dalam keadaan lebih baik. Komitmen lain yang ingin disampaikan adalah terlibat dalam melindungi dan memelihara aset alam dan lingkungan hidup.
“Royal Enfield ingin menyemangati komunitas kami yang terus berkembang, agar dapat berkendara secara bertanggung jawab dan meninggalkan setiap tempat yang disinggahi dalam keadaan lebih baik – ini filosofi yang kami sebut #LeaveEveryPlaceBetter. Kami berkomitmen untuk melindungi dan memelihara aset alam dan lingkungan hidup setempat selama kegiatan komunitas berkuda. Kami juga mendorong komunitas dan pengendara lainnya untuk berkendara dengan etis, dengan memberikan manfaat sosio-ekonomi kepada masyarakat setempat yang rentan akan tantangan lingkungan hidup.” ungkap Anuj.
Arsip visual budaya Indonesia
Untuk kedua kalinya Royal Enfield Indonesia bekerja sama dengan Nusantara Documentary dalam memvisualkan budaya Indonesia. Di tahun 2022 ini mereka mengangkat Keris Bali yang telah mendapatkan penghargaan warisan budaya bukan benda dari UNESCO. Adapun di tahun sebelumnya budaya yang dikembangkan secara visual adalah Tusuk Konde dengan teknik patri tiup.
Pendokumentasian Keris Bali dilakukan langsung oleh Bonfilio Yosafat selaku pendiri Nusantara Documentary. Dalam perjalanan tersebut turut serta serta Royal Enfield Himalayan sebagai kendaraan menuju kampung halaman para ‘pande’ pembuat keris di Bali . Mengingat jalur yang dilalui mulai dari jalan beraspal hingga off-road.
Selain nilai sakral Keris Bali sebagai benda pusaka yang diwariskan secara turun-temurun dalam satu keluarga. Hal tersebut didukung oleh makna ritual dan filosofis yang terkandung di dalamnya. Misalnya sebagai bahan pembuatan Keris perlengkapan ibu pertiwi dan nikel penyempurnaan bapak langit.
“Sebagai pendiri Nusantara Documentart, saya secara khusus ingin berterima kasih kepada Royal Enfield yang telah mendukung misi kami untuk terus mengembangkan dan membuat arsip visual alam, budaya, dan kearifan lokal Indonesia. Saya sangat berharap arsip visual ini dapat bermanfaat bagi generasi mendatang, sebagai pendorong untuk terus menghargai, mengembangkan, dan memelihara budaya Indonesia.” ungkap Bonfilio. ##