JURNALBIKERS.COM – Saturday Morning Ride (Satmori) Komunitas Royal Riders Indonesia (RoRI) Chapter Jakarta (RoJak) pada, 10 Juni 2023 lalu menyimpan cerita unik dan berkualitas.
Jika Satmori hanya berakhir di kafe atau sebuah destinasi hiburan maka itu hal biasa. Bagi anak motor yang satu ini mereka keliling tempat bersejarah di Jakarta.
Pasalnya pada bulan Juni merupakan waktu yang penting bagi Kota Jakarta. Bukan sekedar Hari Ulang Tahun (HUT) di bulan ini juga sejarah terukir.
Setidaknya tanggal 22 Juni 1527, qodarullah melalui perjuangan Pangeran Fatahilah dan pasukannya mereka berhasil mengusir penjajah Portugis.
Sehingga Pelabuhan Sunda Kelapa dapat pribumi kembali kuasai. Selain itu dalam momen ini juga nama Jayakarta menjadi nama resmi kota yang sekarang bernama Jakarta.
Sekitar 20 member RoRI Jakarta mendatangi Cagar Budaya Rumah Si Pitung, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Kawasan Wisata Sejarah Museum Fatahilah.
Tidak hanya itu, mereka juga mengajak anak-anak yatim/yatim-piatu untuk riding dan makan bersama. Sebelum anak-anak pulang diserahkan juga sedekah untuk bekal mereka.
Satmori Bareng Anak Yatim menuju Wisata Sejarah dan Budaya
Dalam satu kegiatan bernilai sosial, edukasi, pelestarian budaya, dan support UMKM dapat terwujudmelalui beberapa lokasi disinggahi. Sekitar jam 7 pagi di hari Sabtu RoRI Jakarta berkumpul di Sekret Nasional RoRI, Jln. Proklamasi No.91, Menteng, Jakarta Pusat.
Setelah sarapan mereka langsung menuju Cagar Budaya Rumah si Pitung di Marunda. Selain mengenang sejarah perjuangan, lokasi ini juga mengenalkan mereka terhadap budaya yang ada di Kota Jakarta.
Tidak lama setelah mereka merapikan parkiran motor, tarian topeng khas Betawi langsung menyambut. Suasana pun menjadi spesial karena peserta yang hadir merupakan dari berbagai latar budaya dan suku.
Dirasa cukup untuk berkunjung, keliling, dan kembali mendengarkan sejarah seluruh member bertolak menuju Yayasan Islam Al-Aqsha Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Di Yayasan, Marshall RoRI Jakarta, Gunara Setiady meminta izin kepada salah satu pengasuh untuk mengajak anak didik mereka berkeliling Jakarta dan kembali mengenal budaya.
Destinasi pertama bersama anak-anak yatim/yatim-piatu adalah Pelabuhan Sunda Kelapa. Meski terik matahari, mereka tidak mengendurkan niat untuk napak tilas sejarah kota tempat tinggalnya.
“Alhamdulillah senang, kegiatan RoRI Jakarta dapat berjalan sesuai rencana. Di dalamnya termasuk memberikan sedekah kepada adik-adik dari panti asuhan,” ungkap Gunara.
Satmori untuk menelusuri sejarah dan budaya Kota Jakarta ditutup setelah shalat berjamaah, makan bersama, dan pembagian sedekah di salah satu kafe di Kawasan Wisata Museum Fatahilah.
Pria yang belum lama disahkan sebagai Marshall RoRI Jakarta ini pun mengutarakan bahwa ke depannya mereka akan mengadakan kegiatan yang manfaatnya lebih besar lagi.***