“Dari Tikungan 1 ke Tikungan 7, aspalnya terkelupas. Saya rasa untuk balapan nanti mereka harus mengaspal ulang Tikungan 1. Sungguh bencana di sana. Dalam tiga hari permukaannya terus menurun,” ungkapnya.
ITDC dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) pun bergerak cepat menanggapi keluhan para rider, dan segera berkonsultasi dengan Dorna Sports selaku pemegang hak komersial MotoGP dan FIM selaku badan resmi yang mengawasi homologasi seluruh sirkuit yang dipakai oleh kejuaraan balap yang mereka naungi.
Berikut adalah bunyi pernyataan resmi FIM dan Dorna Sports
Komentar para rider dan tim soal layout trek dan standar keselamatannya, termasuk area runoff yang lebar, baik aspal maupun gravel, sangatlah positif. Tapi dalam uji coba, dua area perbaikan teridentifikasi, yakni tingkat kebersihan permukaan trek dan serpihan bagian agregat yang menimbulkan dampak buruk.
FIM, yang mengawasi homologasi trek, telah berkomunikasi dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mengenai perbaikan-perbaikan yang dibutuhkan ini, yang akan diimplementasikan minimal tujuh hari sebelum Pertamina Grand Prix of Indonesia digelar.
Pemilik sirkuit, ITDC, telah menyepakati penilaian dan permintaan FIM. Hal ini membuktikan level dukungan dan komitmen tinggi mereka untuk olahraga ini. Semua pihak bereaksi cepat dan pengerjaan perbaikan ini sudah mulai berjalan, termasuk pengaspalan ulang bagian trek.
Sirkuit akan diaspal ulang pada sektor sebelum Tikungan 17 sampai Tikungan 5. Venue ini juga mempersiapkan Grand Prix dengan menggunakan teknologi mutakhir level dunia untuk memastikan keseluruhan permukaan trek memenuhi standar MotoGP.






