Dirunut dari segi desain, inspirasi dari tombol spasi tersebut lalu dituangkan Julian dalam Detailed Engineering Design (DED), yang akhirnya kembali didiskusikan dengan desainer multidisiplin kenamaan asal Jakarta, Kamengski, dalam membuat konsep visual yang menarik.
“Spacebar kami desain khusus untuk anak muda yang menginginkan kelincahan dalam beraktivitas. Lalu melalui brainstorming dengan Said (red: nama asli Kamengski), kami bersama membuat konsep visual yang sesuai dengan selera Generasi-Z,” jelas Julian.
Berbekal body yang sepenuhnya terbuat dari bahan aluminium, berbagai aksen visual, decal dan warna body, hingga bahan dan warna jok dipilih secara cermat oleh Katalis dan Kamengski. Desainer berusia 33 tahun ini cukup puas dengan hasil akhir dari skuter ini.
“Sumpah, keren abis. Gua udah ngga sanggup berkata-kata kata lagi. Gua sendiri mau kolaborasi dengan Katalis karena mereka punya desain yang unik dan rekam jejak go international. Melalui Spacebar, kami membuktikan bahwa Kolaborasi itu lebih menyenangkan dibanding Kompetisi,” ucap Said.
Proses pembuatan motor ini juga cukup unik, dikerjakan dari dua kota sekaligus.
“Saya, Joseph dan seorang desainer kami, Kemal kerjakan ketika sedang menuntaskan proyek konstruksi di sebuah situs pertambangan di Sumbawa Barat. Lalu secara simultan, skuter ini dibangun Fathur, engineer kami dari workshop Jakarta, dan dimonitor terus oleh Said yang juga berada di Jakarta,” ucap Julian.
Joseph menjelaskan bahwa rilisan dengan Kamengski merupakan kolaborasi pertama yang diusung untuk Spacebar. “Ke depannya juga ada yang tertarik untuk membuat konsep visual Spacebar. Namun, saat ini fokus dengan kolaborasi berharga bersama Kamengski. Pasti ada ide-ide baru dari Said yang dapat kami olah bersama,” ucap Joseph.
Pria yang lama terjun di agensi advertising ini menambahkan bahwa dengan hadirnya Spacebar, semoga semakin banyak anak muda Indonesia yang mengembangkan solusi mobilitas masa depan.
“Spacebar is our way of making way,” tutup Joseph.