Raditya juga menambahkan bahwa penundaan keputusan akan menjadi batu sandungan besar bagi pertumbuhan pasar. Menurutnya, semester pertama 2025 adalah batas waktu kritis untuk pemerintah memberi kepastian agar momentum adopsi kendaraan listrik tidak hilang.
Subsidi Motor Listrik 2025 Belum Jelas, Konsumen Enggan Membeli
Seorang calon konsumen yang enggan disebut namanya juga mengungkapkan keraguannya. “Saya sudah lama tertarik dengan motor listrik, tapi kalau belum jelas ada subsidi atau tidak, saya jadi nunggu. Kalau ada subsidi, itu lumayan banget,” katanya.
Meskipun berada di tengah ketidakpastian, MAKA Motors tetap optimistis terhadap daya tarik produknya. Produk andalan mereka, MAKA Cavalry, dikembangkan khusus untuk memenuhi kebutuhan pengendara Indonesia dengan kualitas dan performa tinggi.
“Produk kami dirancang dengan memperhatikan kenyamanan dan kebutuhan masyarakat. Namun, yang krusial saat ini adalah kejelasan kebijakan. Pemerintah harus segera memberi kepastian agar konsumen bisa ambil keputusan dan industri bisa membuat rencana yang jelas,” lanjut Raditya.
Selain menyoroti subsidi, MAKA Motors juga menanggapi wacana relaksasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dan dibukanya keran impor kendaraan listrik. Mereka menyampaikan kekhawatiran bahwa hal ini bisa membuat pasar dibanjiri produk murah dari luar negeri, sehingga mengancam pelaku industri lokal.






