Dengan angka sebesar itu, Satria diprediksi bakal menyumbang sekitar 60% ekspor motor Suzuki dalam periode tersebut.
Artinya, motor hiper–underbone yang terkenal gesit ini bukan hanya populer di Indonesia, tapi juga diminati konsumen luar negeri yang mencari performa tinggi.
Dukungan Pemerintah dan Efek Ekonomi Positif
Kehadiran Wakil Menteri Perindustrian RI, Faisol Riza, jadi bukti pemerintah memberikan dukungan penuh. Ekspor yang meningkat otomatis akan memperkuat devisa negara dan membuka peluang ekonomi lebih luas bagi rantai industri pendukung.
Suzuki yang telah lama menanamkan industrinya di Indonesia memproyeksikan bahwa kombinasi ekspor Fronx dan Satria akan memberikan dampak positif bagi sektor manufaktur non-migas.
Suzuki Satria Dibuat di Indonesia, Dipakai di Banyak Negara
Salah satu kebanggaan terbesar dari ekspor Satria adalah tingginya kandungan komponen lokal. Suzuki mengandalkan 82% komponen dalam negeri untuk motor ini. Ini menunjukkan kualitas supplier lokal yang sudah mumpuni dan siap bersaing.
Destinasi pertama ekspor Satria difokuskan ke negara–negara Asia Tenggara. Permintaan motor performa tinggi di kawasan tersebut menjadi alasan kuat kenapa model ini jadi salah satu andalan Suzuki Indonesia.
Ekspor bukan hal baru bagi Suzuki Indonesia. Sejak 1993, Suzuki telah mengirimkan lebih dari 0,8 juta mobil dan 1,5 juta motor ke lebih dari 100 negara.






