Jurnalbikers.com – Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan saat berkendara motor adalah pengendara alami microsleep. Berikut adalah ulasan tips hindari microsleep saat berkendara.
Berkendara menggunakan sepeda motor memang memberikan keleluasaan dan kecepatan, namun di balik itu tersimpan potensi bahaya besar jika tidak diimbangi dengan kesadaran penuh terhadap keselamatan.
Salah satu risiko yang sering diremehkan oleh pengendara adalah microsleep, kondisi berbahaya yang bisa terjadi hanya dalam hitungan detik dan menyebabkan kecelakaan fatal.
Microsleep adalah kondisi ketika seseorang tertidur singkat antara 1 hingga 10 detik, sering kali tanpa disadari. Meskipun mata terlihat terbuka, otak sebenarnya tidak memproses informasi sekitar. Ini sangat berbahaya terutama saat berkendara, karena kehilangan kendali bisa terjadi tiba-tiba tanpa peringatan.
Menurut Agus Sani, Head of Safety Riding PT Wahana Makmur Sejati, banyak pengendara motor berpikir rasa kantuk bisa dilawan dengan minum kopi atau minuman berkafein.
Padahal, microsleep bukan sekadar rasa kantuk biasa, melainkan respons biologis tubuh yang kelelahan dan tidak bisa ditahan hanya dengan kafein.
Risiko bagi pengendara motor jauh lebih besar karena tidak adanya perlindungan tambahan seperti pada mobil. Jika kehilangan fokus dan kendali, pengendara bisa terjatuh, menabrak kendaraan lain, atau menghantam benda keras di jalan.
Tips Hindari Microsleep Saat Berkendara
Berikut ini adalah beberapa tips hindari microsleep yang wajib diketahui setiap pengendara:
Pastikan Tidur Cukup
Tidurlah minimal 7–9 jam sebelum berkendara, terutama jika menempuh jarak jauh.
Istirahat Setiap 2 Jam
Berhentilah sejenak, regangkan tubuh, minum air, dan segarkan pikiran.
Kenali Tanda Awal Microsleep
Menguap terus-menerus, kepala berat, dan hilang fokus adalah sinyal untuk segera istirahat.
Hindari Rute Monoton & Perjalanan Terlalu Lama
Variasikan posisi duduk dan ajak ngobrol penumpang untuk menjaga suasana tetap hidup.
Sebagai pengendara, sudah saatnya menjadikan #Cari_aman sebagai gaya hidup di jalan. Jangan pernah menyepelekan rasa kantuk. Jalan raya bukan tempat uji nyali, dan keselamatan harus menjadi prioritas utama.
“Rider sejati tahu kapan harus gas dan kapan harus istirahat. Pulang selamat jauh lebih penting daripada cepat sampai,” tegas Agus Sani.