Belakangan pemilik motor gede (moge) tengah jadi sorotan dari masyarakat karena dianggap hedon. Seringnya menunjukkan tunggangan yang mahal di sosial media, dianggap pamer oleh kebanyakan netizen.
Menanggapi perihal pemilik motor gede yang dianggap hedon, Bambang Soesatyo yang merupakan Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) memberikan komentarnya. Menurut Bamsoet, memiliki hobi motor besar bukan berarti hidupnya hedonisme. Tentunya, masih banyak hobi lainnya yang lebih mahal ketimbang sebatas memilik moge.
“Hobi motor besar bukan masuk kategori hedon, masih banyak hobi lainnya yang lebih mahal. Bahkan lebih mahal dari sebuah motor besar,” ucap Bamsoet yang juga merupakan Ketua MPR RI.
Hadir dalam kegiatan perayaan ulang tahun ke-4 MBI (Motor Besar Indonesia) DKI Jakarta, mengajak semua komunitas moge untuk bisa menahan diri. Bamsoet mengatakan, sebaiknya komunitas motor besar lebih memperbanyak kegiatan sosial. Selain itu, diharapkan bisa lebih tertib lagi saat berkendara di jalan raya.
“Saya ajak teman-teman untuk bisa menahan anggapan itu, dengan memperbanyak kegiatan positif. Kegiatan sosial misalnya, itu sangat bagus. Selain itu saya juga mengajak teman-teman, untuk lebih tertib juga menjaga keselamatan berkendara di jalan,” imbuh Bamsoet.
Selain itu, Bamsoet juga menanggapi kesan pengendara moge yang arogan. Saat berkendara, baik saat city rolling maupun touring pengendara moge sering dicap miring oleh masyarakat. Kesan arogan dan mau menang sendiri sering dilontarkan masyrakat.
Dalam hal ini Bamsoet mengajak bikers dari komunitas motor besar untuk lebih tertib, dan menjaga etika dalam berkendara.
“Paling sering saat touring ya, untuk itu saya ajak juga teman-teman untuk terus tertib dan mematuhi aturan berlalu lintas. Jaga keselamatan baik untuk diri sendiri maupun sesama pengendara lainnya di jalan,” pungkas Bamsoet.