Jurnalbikers.com – Banyaknya kasus rangka motor Honda yang patah di jagad sosial media, dapat tanggapan dari anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto.
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, meminta Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita untuk menanggapi maraknya keluhan masyarakat. Terkait dengan rangka motor Honda yang patah.
Kabar rangka eSAF (Enhanced Smart Architecture Frame) milik Honda itu memang tengah jadi pembicaraan banyak orang. Di jagad sosial media, banyak pemilik motor Honda yang keluhkan rangka motornya karat, keropos bahkan hingga patah.
Menurut Mulyanto, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) harus memeriksa secara objektif produk yang dilaporkan. Karena menyangkut keamanan dan keselamatan masyarakat, dalam berkendara.
“Tolong uji kualitas bahan baku pembuatan rangka dan prosedur produksi untuk memastikan kelayakan suatu produk. Jangan sampai masyarakat dirugikan karena produk yang digunakan tidak berkualitas dan membahayakan,” ungkap Mulyanto, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima redaksi kami.
Berdasarkan pantauannya di media sosial, keluhan terhadap kualitas rangka eSAF ini sudah mengkhawatirkan. Sebab, yang mengalami kejadian patah rangka akibat karat ini lumayan banyak. Hal itu menandakan, ada kekeliruan pada pemilihan jenis bahan baku dan prosedur produksinya.
“Yang patut disayangkan, menanggapi kejadian ini pihak produsen bukannya memberi penggantian. Tapi malah menjadikan rangka eSAF ini, sebagai produk tersendiri yang dijual terpisah seperti suku cadang,” ungkap Mulyanto.
Mulyanto mendesak Kementerian Perindustrian, mengusut masalah ini dengan serius. Bila perlu rekomendasikan pihak pabrik, agar menarik ulang (recall) produk yang dikeluhkan tersebut.
“Kementerian Perindustrian harus minta produsen bertanggungjawab, terhadap produk yang dihasilkan. Bukan malah membiarkannya, sehingga masyarakat mengalami kerugian. Bila perlu, rekomendasikan recall terhadap seluruh produk yang menggunakan rangka eSAF. Sebagai wujud pertanggungjawaban pihak produsen,” tegasnya.