Menariknya, program ini tidak berhenti pada sektor produksi madu saja. Mereka mengembangkan wisata edukasi tentang budidaya lebah sebagai sumber pendapatan alternatif bagi petani.
“Sebagai mahasiswa, kami diberikan ruang untuk hadir langsung menjawab isu sosial terkait ekonomi dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Yoga Ferry Pradana, Ketua Tim Pemuda Berkarya.
Selain Tim Pemuda Berkarya, ada dua tim lain yang mendapat pendanaan dan dinobatkan sebagai terbaik:
1. Tim Gehu – Universitas Diponegoro
Program: Mengubah limbah tahu menjadi pupuk cair biofertilizer di Desa Gogik, Semarang.
Manfaatnya langsung terasa bagi puluhan petani yang kini punya akses pupuk ramah lingkungan.
2. Tim Arunika Berdaya – Universitas Gadjah Mada
Program: Aksi konservasi energi dan air di Pesisir Pantai Kayu Arum, Gunungkidul.
Dampaknya menyentuh ratusan pengunjung setiap bulan.






