Jurnalbikers.com – Momen halalbihalal PRIDE dan Rielzteam menjadi ajang silaturahmi penuh makna yang digelar pasca-Ramadan.
Mengusung semangat kebersamaan, dua komunitas motor berbeda ini membuktikan bahwa persaudaraan tak dibatasi oleh merek kendaraan, melainkan hati yang satu.
Dengan penuh semangat, mereka kompak meneriakkan semboyan Satu Aspal Bersaudara.
Kegiatan dimulai dari titik kumpul di Mall Cipinang, Jakarta Timur. Dengan semangat Sunday Morning Ride (Sunmori), konvoi bergerak melewati Gatot Subroto, Senayan, hingga Kuningan, dan akhirnya tiba di Kopi Tarik Edwin, Cikini – lokasi utama acara halalbihalal PRIDE dan Rielzteam.
Halalbihalal PRIDE dan Rielzteam Jadi Ajang Silaturahmi Lintas Komunitas
Tak sekadar riding, acara ini juga menjadi panggung untuk memperkenalkan komunitas Pria Masjid Ride (PRIDE) kepada para anggota Rielzteam dan tamu undangan.
Hadir dalam kesempatan ini para pengusaha, awak media, hingga influencer otomotif yang turut meramaikan suasana.
“Bersaudara itu bukan dari motornya, melainkan dari orangnya,” tegas Ariel, Ketua Rielzteam, dalam sambutannya.
Pesan ini seolah menjadi jembatan yang menyatukan berbagai latar belakang peserta, mulai dari pengusaha, guru, hingga pegawai negeri.
Ustadz Nurdin Hidayatullah, pembina PRIDE yang akrab disapa Ustadz Nurdin, turut memberikan tanggapan atas kegiatan yang menyentuh. Ia menekankan pentingnya menjaga tali silaturahmi, karena dari sanalah rezeki dan keberkahan mengalir.
“Ingat mati. Yang kita bawa bukan followers, bukan jabatan. Hanya amal dan kebaikan yang melekat,” ungkapnya.
Dengan jumlah peserta mencapai hampir 80 motor, kegiatan halalbihalal PRIDE dan Rielzteam ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas komunitas bisa menjadi inspirasi.
Ke depan, sinergi ini direncanakan akan berkembang melalui aksi-aksi kemanusiaan, seperti santunan anak yatim, perhatian kepada disabilitas, hingga touring masjid to masjid di berbagai daerah.
“From nothing to be something” menjadi semangat yang dipegang erat oleh para anggota, membuktikan bahwa persaudaraan yang tulus mampu melampaui perbedaan jenis kendaraan maupun latar belakang kehidupan.