Pada Ahad, 11 September 2022 Muslim Biker Indonesia (MBI) mengadakan kajian rutin bulanan dengan pendakwah yang sekaligus pembina dari wadah para biker ini. Ia adalah Ustadz Subhan Bawazier Hafidzahullah ta’ala. Meski baru pulang dari touring (safar) Journey to Jannah dengan rute Jakarta-Bali pada 25 Agustus – 2 September 2022.
Tema yang diangkat dalam kumpul bareng pembina MBI kali ini adalah Rem Depan, Rem Belakang. Buat kita para biker tentu sudah paham dengan fungsi dari rem, kapan rem depan digunakan, dan dalam kondisi seperti apa rem belakang dimanfaatkan. Yang jelas jika rem salah dalam penggunaannya akan membawa bencana kepada kita.
Bertempat di Masjid Al Haamidiyah, SPBU TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang tidak lain satu lokasi dengan sekretariat MBI Pusat. Jumlah biker yang hadir dalam kajian tersebut banyak dan terdiri tidak hanya dari member MBI saja, ada juga yang baru bergabung dan sekedar ingin kenal kegiatan MBI itu seperti apa.
Pembina MBI sering menggunakan istilah dalam dunia motor sebagai tema kajian kepada biker. Hal ini dimaksudkan untuk membuka kemudahan dalam memahami materi yang akan dibawakan. Karena bahasa biker yang paham cuma biker. MBI pun hadir adalah sebagai wadah para biker untuk menuju manusia yang bertaqwa. Seperti halnya Islam merupakan agama yang menginginkan seorang muslim itu ketika menjalani syariat memiliki bekas di dalam hidupnya.
Pembina MBI pun menyampaikan bahwa pewarnaan yang paling utama letaknya di hati dan dalam ayatnya Allah menyampaikan ujung semua ibadah adalah ketaqwaan. Jika hati terwarnai dengan kebaikan, baik dengan cara melihat atau mendengar.
“Intinya kita ingin menekankan sekali bagaimana caranya apa yang kita lakukan pada hari ini mendatangkan kebaikan yang banyak di masa yang akan datang. Karena ibadah kalau betul caranya, kita butuh rem depan, butuh rem belakang untuk tidak berlebihan dalam agama atau menggampang-gampangkan syariat. Kenapa? Karena kita butuh kebenaran syariat untuk mewarnai kita. Ujung syariat laalakum tatakun “Agar kalian bertakwa kepada Allah” ucap Ustadz Subhan Bawazier Hafidzahullah.
Dalam kajian yang juga diikuti oleh Penasehat Muslim Biker Indonesia (MBI) Chapter Bogor Raya yakni Ustadz Abdurrahman Dani Hafidzahullah, setidaknya pembina MBI menyampaikan beberapa poin yang sama-sama bisa kita pahami terkait hati yang sehat sebagai dampak dari ketaqwaan.
- Akan memiliki rasa rindu untuk terus ibadah, menuntut ilmu, berkumpul dengan orang-orang saleh, dan lainnya yang mengantarkan pada ketaqwaan.
- Akan memiliki kecenderungan untuk berhikmah kepada agama Islam, jika pun touring/ safar/ liburan akan memberikan manfaat.
- Tidak ghuluw dan tidak mengurang-ngurangi keadaan apalagi syariat. Dalam menyikapi kehidupannya pun qoshdu (sederhana), saat susah tidak memperlihatkan, dan saat kaya tidak mentereng.
- Bakhil terhadap waktu, maknanya ia akan menggunakan waktunya untuk yang bermanfaat dan mendatangkan kebaikan.
- Merasa bahagia saat waktu salat tiba
- Tidak pernah letih berdzikir kepada Allah
- Hatinya cenerung untuk membenarkan amaln dan bukan menambah ibadah seperti yang sudah disyariatkan.
Ustadz Subhan Bawazier Hafidzahullah pun menyampaikan bahwa makna dari tema “Rem Depan, Rem Belakang” ialah satu upaya kehati-hatian yang merupakan pembatas. Terlebih dalam beragama ia tidak ghuluw dan juga tida mengurang-ngurangi. ##