Makanya, pengurasan radiator sebaiknya dilakukan tiap 20.000–40.000 km atau mengikuti buku panduan pabrikan. Biar semua “kotoran tak kasat mata” keangkat sebelum bikin masalah serius.
2. Mengembalikan Efisiensi Pendinginan
Coolant yang sudah tua biasanya kehilangan kemampuan menghantarkan panas. Efeknya? Mesin gampang panas, terutama saat macet atau nanjak.
Kalau radiator nggak efisien, kipas pendingin bakal kerja ekstra keras dan konsumsi bahan bakar bisa meningkat. Mengganti cairan radiator dengan yang baru bikin sistem pendingin kembali optimal menjaga suhu mesin tetap ideal.
3. Mencegah Overheating dan Kerusakan Mesin
Overheating itu sering bermula dari hal sepele: coolant kotor atau sudah tidak efektif. Saat suhu mesin naik berlebihan, risiko kerusakan komponen besar seperti gasket head, piston, bahkan blok mesin bisa melonjak.
Pengurasan radiator jadi langkah pencegahan murah yang bisa menyelamatkan Anda dari biaya perbaikan jutaan rupiah.
4. Coolant Bukan Sekadar Air Biasa
Masih banyak yang isi radiator pakai air sumur atau air keran. Padahal air tersebut mengandung mineral yang bisa memicu kerak. Sementara coolant memiliki zat aditif anti-karat, penyeimbang pH, dan anti-beku yang menjaga sistem pendingin tetap stabil.






