Tree Technologies Sdn Bhd yang merupakan produsen motor listrik Treeletrik siap menjangkau pasar otomotif di Indonesia.
Motor listrik Treeletrik masuk ke Tanah Air berkat kerjasama antara Tree Technologies Sdn Bhd dengan dua distributor, yakni PT Pasifik Sakti Enjiniring dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Kemitraan ini memperluas jangkauan regional Treeletrik sebagai pemain utama yang mempromosikan mobilitas elektrik serta mendukung agenda transisi energi ASEAN.
Kemitraan tersebut menempatkan Malaysia sebagai produsen EV utama dan pemasok regional pertama yang mengekspor produk di ASEAN.
Hal ini sejalan dengan perkembangan sektor energi di ASEAN. Tujuan utama ASEAN adalah mengurangi konsumsi energi akhir dalam sektor transportasi darat pada 2040. Tujuan tersebut melatarbelakangi produsen EV seperti Treeletrik untuk terus membangun ekosistem EV yang progresif.
CEO, Treeletrik, Datuk Viswananthan Menon, berkata, “Treeletrik adalah pelopor yang menghadirkan sepeda motor listrik orisinal dari Malaysia ke ASEAN dan kawasan lainnya, serta merintis moda mobilitas baru,”
“Kami gembira memperluas jangkauan kami ke tingkat regional. Lewat kemitraan dengan PT Pasifik Sakti Enjiniring dan PBNU di Indonesia, kami menyediakan moda transportasi yang ramah lingkungan, aman, dan terjangkau berkat teknologi EV yang canggih,” imbuhnya.
“Sepeda motor kami yang 100% bertenaga listrik menawarkan penghematan biaya dalam jangka panjang kepada pelanggan, dan, lebih penting lagi, berkontribusi terhadap dampak positif bagi lingkungan hidup,” lanjutnya.
Kemitraan ini berdurasi tiga tahun, dan sepeda motor listrik Treeletrik akan dipasarkan oleh PT Pasifik Sakti Enjiniring dan PBNU di Indonesia.
PT Pasifik Sakti Enjiniring juga memiliki merek sepeda motor listrik, MOLINUS (Motor Listrik Nusantara), dan kini melengkapi portofolio produknya dengan sepeda motor listrik Treeletrik yang 100% bertenaga listrik.
Sebuah usaha patungan juga tengah direncanakan antara Treeletrik dan PT Pasifik Sakti Enjiniring. Usaha patungan ini akan dibentuk untuk mengelola pabrik perakitan di Indonesia guna mengantisipasi pesatnya permintaan sepeda motor listrik.
Langkah tersebut kelak menjadi aspek penggerak bagi perekonomian Indonesia, yaitu melalui pengembangan SDM, peluang pekerjaan, dan alih teknologi.
Discussion about this post