“Secara jangka pendek, penggunaan pelumas palsu dapat menurunkan performa mesin karena efek pelumasan komponen mesin yang kurang baik. Secara jangka panjang, penggunaan pelumas palsu akan membuat mesin tidak reliabel, umur mesin tidak dapat mencapai ekspektasi sesuai umur desainnya dan pada saat jadwal maintenance mungkin lebih banyak parts yang harus diganti. Semua juga bergantung pada kadar kepalsuan pelumasnya,” tuturnya.
Werry kembali menegaskan, “Kami sudah mengantongi sertifikasi SNI untuk berbagai varian produk pelumas di segmen otomotif dan industri. Dengan semakin banyaknya pelumas bersertifikat SNI maka perlindungan konsumen semakin terjamin juga karena mutu pelumas yang beredar bisa lebih terkontrol dan pelumas palsu atau pelumas berkualitas rendah dapat semakin ditekan jumlahnya. Selain itu kontrol kualitas pelumas juga semakin baik juga sebagai jaminan bagi produsen untuk berinvestasi karena persaingan yang sehat.”
Pelumas Pertamina ditunjang dengan sumber daya baik human capital, technology, knowledge, financial, production facility dan R&D yang andal, produk Pelumas Pertamina telah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional baik berupa Approval dari badan-badan uji pelumas International seperti API, ACEA, JASO, dari Original Engine Manufacturer (OEM).
Berikut cara membedakan pelumas asli dan palsu khususnya pada kemasan produk pelumas Pertamina:
1. QR Code di Stiker Label
Setiap produk pelumas memiliki masing-masing kode unik yang berbeda terdiri dari 9 karakter berupa huruf dan angka, di inject langsung dari mesin printer pada saat proses Produksi stiker label.






