- Anonimitas, mereka yang melakukan penilaian akan bertindak sebagai konsumen. Sehingga kredibilitas sebagai tim Michelin Guide terjaga.
- Independen, karena setiap penilik (inspector) merupakan pegawai grup Michelin. Mereka dipastikan tidak terikat dengan lembaga/ organisasi lain. Ketika menjalani tugasnya, para penilik pun membayar makanan/ hotel. Dan yang ajiib-nya adalah mereka tidak mengabarkan di awal jika akan ada kunjungan.
- Ahli di bidangnya. Tidak sembarang tim direkrut oleh Michelin Guide, mereka yang terlibat sebagai inspector adalah ahli dalam kuliner, restoran, dan hotel dengan pengalaman mumpuni dalam hal hospitality.
- Keandalan yang terjaga melalui pengumpulan data penilaian dari berbagai penilik. Dan dilaksanakan dalam penilaiannya dalam periode dan waktu berbeda.
- Tim yang memiliki passion di bidangnya. Ini adalah hal yang dibanggakan oleh grup Michelin, meskipun para inspector adalah karyawan mereka namun yang dilibatkan dalam penilaian ini harus memiliki passion dibidangnya.
- Mengusung kualitas prima dengan memberikan kesempatan kepada semua restoran untuk direview dengan mengacu pada kriteria penilaian Michelin.
Cukup menarik bukan? kita doakan saja semoga ada daftar hotel, penginapan, dan tempat kuliner di Indonesia yang masuk dalam Michelin Guide ini. Selain memiliki pengalaman selama satu abad, Michelin tetap konsisten dengan misi yang sejak pertama berdiri mereka gunakan yaitu mendorong budaya traveling dan menikmati kuliner (terbaik) di luar rumah. ##
Page 4 of 4






