“SRV 250A itu proporsi penjualannya mencapai 60%, itu model kan unik ya, karena kami ingin memberikan pilihan baru di saat konsumen ingin motor sport, namun kurang nyaman dengan kopling, kami menawarkan sesuatu di tengah-tengah itu. Dan memang antusiasme masyarakat cukup bagus,” lanjut Budi.
Budi juga melanjutkan, bahwa laku kerasnya QJMotor SRV 250A berdasar pada profil konsumen beragam. Utamanya yang membeli adalah kaum Adam, namun mereka membelikan motor tersebut untuk istrinya. Ia juga juga mengatakan, bahwa ada juga konsumen perempuan yang memang langsung berminat untuk meminang motor penjelajah tersebut.
Terkait QJMotor SRV 250A, model ini memang unik lantaran mengadopsi teknologi AMT (Automated Manual Transmission), di mana penggunanya tak perlu repot-repot menekan kopling dan menginjak pedal untuk mengoper gigi. Tak heran, kalau kebanyakan pembelinya adalah kaum perempuan.
“Presentase penjualan SRV 250A tidak jomplang, karena perempuan menyumbang sekitar 40% dari total penjualan. Hal ini karena dimensinya tidak terlalu besar, dan trasmisinya bisa matic dan manual. Hal ini yang membuat kaum wanita mulai mencoba merambah ke segmen motor gede,” tambahnya.






