Tuesday, July 1, 2025
jurnalbikers.com
No Result
View All Result
  • Berita
  • Komunitas
  • Tips & Trik
  • Profil
  • Balap
  • Gaya Hidup
  • Berita Mobil
  • Berita
  • Komunitas
  • Tips & Trik
  • Profil
  • Balap
  • Gaya Hidup
  • Berita Mobil
No Result
View All Result
No Result
View All Result
jurnalbikers.com

Home » Ragam Masalah Jelang MotoGP India 2023

Ragam Masalah Jelang MotoGP India 2023

Reza Agis Surya Putra by Reza Agis Surya Putra
22/09/2023
in Balap, MotoGP
0
MotoGP India
FacebookTwitterWhatsApp

Jurnalbikers.com – Jelang perhelatan MotoGP India 2023, panitia serta pembalap juga kru alami sejumlah kendala.

MotoGP India 2023, bakal digelar di Sirkuit Internasional Buddh, Greater Nodia, India pada akhir pekan ini (22-24/9). Melansir dari laman MotoGP, Sirkuit Internasional Buddh memiliki panjang lintasan 4,96 kilometer, lebar 12 meter, lintasan lurus sepanjang 1.0006 meer, sembilan tikungan kanan, dan lima tikungan kiri.

RelatedPosts

Alex Marquez Crash di MotoGP Belanda 2025, Alami Cedera Patah Tulang Tangan Kiri

Terus Mendominasi, Marc Marquez Menangkan MotoGP Belanda 2025

Moto2 Belanda 2025 Dimenangkan Oleh Diogo Moreira

WhatsApp Channel Jurnalbikers.com WhatsApp Channel Jurnalbikers.com WhatsApp Channel Jurnalbikers.com

Jelang gelaran, ada beberapa kendala yang dialami oleh beberapa tim pantia, pembalap, kru bahkan wartawan yang akan liput gelaran balap ini.

Wahana Juni 2025 Wahana Juni 2025 Wahana Juni 2025

Ragam Masalah Jelang MotoGP India 2023

Apa saja kendala yang terjadi? Berikut adalah beberapa rangkuman beragam masalah di perhelatan MotoGP India 2023

1. Masalah Visa Pembalap

Dilaporkan, sejumlah pembalap alami masalah saat akan masuk ke India. Hal ini disebabkan visa yang belum diterima, oleh para pembalap.

Salah satu pembalap yang alami masalah visa adalah, Marc Marquez. Rider Repsol Honda ini, sempat belum menerima visa sehingga beberapa saat sebelum gelaran berlangsung dirinya masih belum hadir di India.

2. Belum Ada Jaminan Keamanan Lintasan Sirkuit

Melansir dari Motorsport, pengerjaan trek atau lintasan Sirkuit Internasional Buddh baru saja selesai. Akibatnya, proses homologasi masih belum dapat diselesaikan.

Mengutip dari The Race, Sirkuit Internasional Buddh masih belum memperoleh homologasi Federation Internationale de Motocyclisme (FIM). Homologasi harus diselesaikan dan terpenuhi, demi menjamin keamanan para pembalap.

Layout Sirkuit Internasional Buddh dinilai lebih cocok untuk balap mobil, sehingga memperoleh banyak masukan untuk mengubah area run off. FIM pun telah meminta sirkuit, untuk mengurangi permukaan aspal dan perluasan lapisan kerikil di beberapa titik.

Baca Juga :  Alex Marquez Crash di MotoGP Belanda 2025, Alami Cedera Patah Tulang Tangan Kiri

Aleix Espargaro dari Aprilia mengatakan bahwa, para pembalap sangat khawatir terkait masalah keamanan lintasan sirkuit. Bahkan, mereka berencana untuk memeriksanya secara langsung sebelum jalani pertandingan.

3. Virus Nipah

Seperti diketahui, virus Nipah atau NiV adalah salah satu kekhawatiran masyarakat dunia, termasuk MotoGP, setelah menewaskan dua warga asal Kerala, India Selatan.

Mengutip dari detikHealth, sebanyak 706 masyarakat India telah dites, untuk kemungkinan penularan virus zoonosis ini.

Meskipun lokasi MotoGP India berjarak 2.600 kilometer dari wilayah Kerala, penyelenggara tetap waspada terhadap risiko penyebaran penyakit dari hewan ini.

Sebagai informasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa, Virus Nipah dari kelelawar buah yang ditularkan ke babi saat terjadi penebangan hutan secara besar-besaran. Akibatnya, populasi kelelawar berpindah, mendekati area peternakan.

4. Pengiriman Barang Tidak Sesuai

Selain masalah teknis, masalah kargo yang mengirimkan logistik juga menjadi perhatian MotoGP India.

Dilaporkan, panitia setempat menggunakan truk brailer dan tanpa boks pelindung untuk mengangkut perlengkapan tim dari bandara New Delhi ke Sirkuit Internasional Buddh. Hal ini disebut tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Meskipun tidak ada kerusakan atau kehilangan barang, sejumlah laporan menyebutkan bahwa beberapa kiriman logistik terlambat dari jadwal yang seharusnya.

5. Hotel Mahal

Melansir dari Speedweek, ketua tim Liqui Moly Moto3, Peter Ottl, mengungkapkan bahwa biaya akomodasi MotoGP India sangat mahal. Bahkan, masalah hotel juga dikeluhkan oleh pemimpin tim PrustelGP, Florian Prustel.

6. Sirkuit Banyak Ular Berbisa

Direktur Medis MotoGP, dr. Angel Chartre, mengungkapkan bahwa, trek di Sirkuit Internasional Buddh adalah sarang ular berbisa. Maka dari itu, ia mengeluarkan peringatan pada Jumat (15/9) lalu terkait ancaman ular berbisa.

Baca Juga :  Finis di Posisi Kedua Sprint Race MotoGP Belanda 2025, Alex Marquez Incar Podium Pertama di Balapan Utama

Related

Tags: MotoGP 2023MotoGP India 2023
Previous Post

Honda Motocompacto Hadir dengan Teknologi Modern

Next Post

Sprint Race MotoGP India 2023 Dimenangkan Oleh Jorge Martin

Related Posts

Alex Marquez Crash

Alex Marquez Crash di MotoGP Belanda 2025, Alami Cedera Patah Tulang Tangan Kiri

30/06/2025
MotoGP Belanda 2025

Terus Mendominasi, Marc Marquez Menangkan MotoGP Belanda 2025

29/06/2025
Moto2 Belanda 2025

Moto2 Belanda 2025 Dimenangkan Oleh Diogo Moreira

29/06/2025
Moto3 Belanda 2025

Jose Antonio Rueda Raih Podium Pertama Moto3 Belanda 2025

29/06/2025
Sprint Race MotoGP Belanda 2025

Finis di Posisi Kedua Sprint Race MotoGP Belanda 2025, Alex Marquez Incar Podium Pertama di Balapan Utama

29/06/2025
Sprint Race MotoGP Belanda 2025

Marc Marquez Berhasil Menangkan Sprint Race MotoGP Belanda 2025

28/06/2025
Load More
Leave Comment

© 2021 Jurnalbikers.com

  • Login
No Result
View All Result
  • Berita
  • Komunitas
  • Tips & Trik
  • Profil
  • Balap
  • Gaya Hidup
  • Berita Mobil

© 2021 Jurnalbikers.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.