Sistem pengereman punya peranan penting pada sepeda motor. Mengoperasikan rem motor pun tidak asal tekan handle atau pedalnya.
Secara fungsi, rem motor berfungsi untuk memperlambat laju sepeda motor hingga akhirnya menghentikan laju putaran rodanya. Hal ini terjadi akibat adanya gesekan antara kampas rem dengan piringan cakram atau tromol yang ada di bagian roda.
Sistem pengereman yang baik dan terawat, tentunya dapat membantu pengendara motor terhindar dari potensi kecelakaan saat berkendara di jalan. Dalam pengoperasiannya, Sobat Bikers tidak bisa asal dalam melakukan pengereman.
Seperti yang disampaikan oleh Instruktur Senior Jakarta Defensive Driving Course (JDDC), Jusri Pulubuhu, bahwasanya melakukan pengereman harus sesuai dengan kecepatan saat motor melaju.
“Melakukan pengereman, bukan semata hanya menarik handle atau menginjak pedalnya saja. Jika asal mengerem, motor belum tentu berhenti yang ada justru malah roda mengunci dan motor jadi sulit dikendalikan,” ujar Jusri.
Lebih lanjut, Jusri menyampaikan bahwa saat ini ada beberapa sistem pengereman yang saat ini sudah disesuaikan dengan karakter motornya. Sebut saja Anti-lock Braking System (ABS) dan Combi Brake System (CBS). Fitur ini memberikan pengereman yang nyaman dan aman bagi pengendara.
“Tapi kita enggak bicara buat motor yang sudah ada ABS atau CBS itu. Penting sekali buat kita, pahami teknik pengereman yang sesuai,” jelas Jusri saat melatih para awak media dan komunitas motor di event FORWOT Safety Riding Training 2021.
Dijelaskan oleh Jusri, rem depan memiliki fungsi yang cukup vital saat pengendara melakukan pengereman. Hal ini disebabkan pada saat motor melaju dan dilakukan pengereman, beban motor bertumpu pada roda bagian depan. Sehingga, beban tadi membantu menekan roda bagian depan dan memberikan traksi yang kuat sehingga dapat memperlambat laju sepeda motor.
“Sebaiknya saat motor melaju di atas kecepatan 80 km/jam gunakan komposisi pengereman dengan menggunkaan rem depan dulu baru rem belakang. Namun jika kecepatan kurang dari 40 km/jam pengendara bisa gunakan rem bagian belakang saja,” jelas Jusri.
Jusri menjelaskan, saat motor melaju perlahan dan pengendara melakukan pengereman depan berpotensi tergelincir. Saat kondisi pelan ini, meskipun pengendara menekan kuat tuas rem bahkan sampai roda mengunci masih cenderung lebih aman ketimbang gunakan rem depan.
Teknik squishing release atau remas dan lepas jadi teknik pengereman yang baik bagi pengguna motor yang belum dibekali dengan ABS dan CBS.