Jurnalbikers.com – Penyebab rangka eSAF bermasalah seperti berkarat, keropos hingga patah masih hangat jadi pembicaraan di masyarakat.
Dtech-Enggineering melalui kanal YouTube-nya jelaskan penyebab rangka eSAF bermasalah, bahkan bisa membahayakan pengguna motor dengan rangka tersebut.
Dalam penjelasanya Dtech-Enggineering melakukan simulasi rangka eSAF melalui sistem Finite Element Analysis (FEA). FEA adalah metode analisis untuk mensimulasikan respon suatu benda terhadap beban tertentu.
Dengan analisis ini, dapat dipahami pola persebaran gaya pada rangka dan memahami batas kekuatannya. Sebagai informasi, tim Dtech-Engineering memiliki keahlian dalam desain, teknik, dan simulasi FEA.
Untuk informasi tambahan, Firma yang bermarkas di Salatiga, Jawa Tengah ini juga pernah merancang bracket untuk mesin pesawat jet. Di mana hasil rancangannya itu, bisa memangkas 84 persen beban bracket sebelumnya tanpa mengurangi kekuatannya.
Penyebab Rangka eSAF Bermasalah Bukan dari Desain
Dalam meneliti rangka eSAF, tim Dtech-Enggineering selain gunakan metode FEA juga gunakan metode fisik. Untuk ini, tim membongkar sebuah motor Honda Beat yang masih baru dan belum digunakan sama sekali.
Ketika membongkar, ada hal mengejutkan bagi tim. Ditemukan bercak silicon island atau silikat, di banyak bagian rangka yang alami pengelasan.
“Ya seperti kita lihat, banyak bercak silicon island atau silikat di bagian-bagian yang dilas ini,” ucap Fajrul Falah selaku Education Program Director Dtech-Enggineering.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa, rangka eSAF memiliki desain yang sangat cerdas. Titik-titik sambungan yang mungkin dianggap sebagai titik lemah, ternyata adalah bagian dari “control zone” yang dirancang untuk menyerap energi kinetik saat terjadi benturan.
“Sebagian besar tekanan yang diterima oleh rangka, terdistribusi dengan baik di control zone. Ini yang membuat rangka tetap kokoh,” jelas Fajrul dalam video.
Keretakan rangka ini, tidak disebabkan oleh kekurangan desain rangka. Namun ada faktor eksternal yang memainkan peran penting dalam keretakan ini, yaitu masalah korosi.
Ketika material mengalami korosi, kekuatannya akan berkurang, bahkan jika desainnya sangat bagus sekalipun.
Pada penjelasan video itu, Ada beberapa penyebab korosi pada rangka eSAF. Yaitu masalah dalam proses pengelasan, lapisan cat yang tidak rata, dan genangan air.
Terdapat bekas pengelasan yang tidak dibersihkan dengan baik, yang dapat menyebabkan karat. Selain itu, bagian dalam rangka yang tidak memiliki lapisan cat, membuatnya rentan terhadap korosi.
Genangan Air di Dalam Rangka dan Cover Bawah Dek Motor Jadi Penyebab Korosi
Masalah ketiga adalah adanya resiko genangan air di dalam rangka. Air dapat masuk ke dalam rangka dan tertahan di dalamnya, hal ini disebabkan oleh lubang pembuangan air tidak cukup besar dan posisinya tidak berada di tempat yang tepat.
Pada video tersebut, Dtech-Enggineering juga memperhatikan bagian cover motor di bagian bawah dek yang ternyata memiliki lubang pembuangan yang kecil. Cover tersebut, bisa menampung air yang terperangkap sehingga sebabkan korosi di rangka motor.
Disoroti juga, ketebalan material rangka yang kurang dari 1,5 mm. Ketika terkena air akibat hujan atau genangan banjir, resiko korosi dan keropos semakin cepat terjadi karena tipisnya material.
AHM Harus Tanggapi Keluhan Konsumen
Atas temuan pada penelitiannya itu, Dtech-Enggineering berikan usulan solusi dari masalah ini. Usulan itu adalah:
- Membersihkan dan melapisi bekas-bekas karat,
- Memperbaiki sistem pembuangan air,
- Mempertimbangkan ketebalan plat yang digunakan dalam rangka.
Semua perbaikan ini harus dilakukan, dengan memprioritaskan keselamatan pengguna motor. Pihaknya berharap, pihak produsen motor, dalam hal ini AHM (Astra Honda Motor), dapat mendengarkan masukan dari pengguna motor. Serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan, untuk memperbaiki masalah ini.
Mau lihat video lengkapnya? Silakan klik tautan berikut ini.