Saat busi melemah, proses pembakaran jadi tidak sempurna. Efeknya jelas terasa: mesin brebet, ngeden, hingga tarikannya terasa berat.
Menariknya, busi juga dapat menjadi indikator kondisi mesin.
- Warna cokelat muda menandakan pembakaran normal.
- Warna hitam pekat mengisyaratkan campuran bahan bakar berlebih atau busi kotor.
- Warna putih menunjukkan tanda mesin terlalu panas (overheat).
Tanda Busi Motor Sudah Lemah
Agar tidak telat menyadari masalah, berikut beberapa gejala busi mulai tidak optimal:
- Motor susah dihidupkan, terutama saat mesin dingin.
- Tenaga motor menurun alias ngempos ketika digas.
- Mesin brebet atau tersendat-sendat.
- Konsumsi bahan bakar makin boros.
- Ujung busi menghitam berjelaga atau malah putih (overheat).
- Percikan api kecil atau tidak stabil saat dicek.
Tanda-tanda tersebut bukan cuma bikin motor kurang nyaman, tapi juga memengaruhi stabilitas berkendara.
Saat menyalip, melewati tikungan, atau terjebak macet, motor bisa tersendat atau bahkan mogok mendadak. Ini tentu membahayakan pengendara.
Cegah Kerusakan dengan Perawatan Berkala
Untuk menghindari masalah di jalan, pengendara disarankan rutin mengecek kondisi busi setiap 4.000 km, dan idealnya mengganti busi pada rentang 8.000–12.000 km.






