Rekayasa lalu lintas buka tutup akan diberlakukan guna mengantisipasi lonjakan pemudik dengan motor menjelang hari raya Idul Fitri.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengantisipasi lonjakan pemudik dengan motor.
Penumpukan kendaraan, khususnya sepeda motor dianggap berpotensi menimbulkan klaster baru penyebaran virus covid-19.
Untuk itu, nantinya beberapa sepeda motor yang dilepas petugas akan dicegat dan diperiksa di pos-pos berikutnya untuk kemudian diputarbalikkan jika itu merupakan pemudik.
“Semua ini untuk menjaga keseimbangan antara kemacetan dan kerumunan sehingga pola buka tutup penyekatan ini dilakukan dalam rangka pencegahan kerumunan dan kelancaran lalu lintas serta keamanan masyarakat,” jelas Kakorlantas seperti dikutip dari situs NTMC Polri.
Ditegaskan oleh Kakorlaslntas, masyarakat harus meningkatkan kesadarannya untuk tidak melakukan mudik dahulu pada lebaran 2021 ini sesuai dengan anjuran dari pemerintah.
Diungkapkan oleh oleh Kakorlantas rekayasa ini sebagai langkah antisipasi agar tidak terulang lagi ribuan pemudik yang mengendarai sepeda motor menjebol barikade penyekatan di Jalur Pantura Kedungwaringin, perbatasan Kabupaten Bekasi-Karawang, pada Minggu (9/5) malam.
“Semua anjuran-anjuran dari pemerintah harus dipatuhi oleh pengguna jalan baik roda dua maupun roda empat,” tegasnya.
Kemudian, langkah antisipasi yang digunakan pihaknya ialah dengan memaksimalkan titik-titik penyekatan cek poin berlapis hingga paling ujung supaya dipatuhi oleh pemudik bandel.
Irjen Pol Istiono juga menjelaskan bahwa ratusan pemudik ini bukan menerobos, melainkan dialihkan karena terjadi penumpukan kendaraan.
“Ini adalah diskresi kepolisian. Kalau sudah terjadi penumpukan yang besar, takutnya akan menjadi klaster baru di antrian tersebut,” ucapnya.
“Oleh karena itu, penyekatan yang berlapis-lapis kita bangun itu gunanya. Untuk mengatur supaya tidak terjadi penumpukan di satu titik,” terangnya.