Secara garis besar, fungsi radiator adalah sebagai alat yang membantu pendinginan mesin motor saat mesin sedang bekerja.
Fungsi radiator saat ini sangat penting sekali. Pasalnya, sepeda motor di masa kini rata-rata memiliki performa mesin yang cukup tinggi.
Untuk itu, dibutuhkan sistem pendinginan yang baik untuk menjaga kestabilan suhu panas mesin. Untuk sepeda motor, batas toleransi suhu panas mesin tertinggi adalah 80 derajat celcius.
Jika suhu panas mesin melebihi itu, maka dapat menyebabkan mesin kelewat panas alias over heat.
Komponen bernama radiator ini, akan membantu menjaga suhu mesin tetap stabil dan tidak melebihi ambang batas suhu normal mesin sepeda motor.
Cara Kerja Radiator
Panas yang dihasilkan mesin akan diserap cairan atau radiator coolant yang bersirkulasi lewat water jacket di silinder dan head silinder.
Selanjutnya cairan yang panas tadi, akan didorong atau disedot menuju komponen utama radiator.
Pada komponen utama radiator yang terbuat dari banyak pipa kecil ini, cairan akan disebar melalui pipa pipa kecil itu. Selanjutnya, air pada pipa pipa itu akan diserap hawa panasnya dengan dibantu udara.
Hanya saja, agar suhu mesin tetap optimal, ada di kisaran 89-90° C, maka butuh komponen tambahan. Komponen itu bernama thermostat.
Komponen ini ibarat gerbang untuk air radiator di saluran. Jika suhu mesin masih terlalu dingin, maka cairan tak bersirkulasi ke radiator. Jika suhu meningkat baru membuka, sehingga air bisa didinginkan di radiator.
Apabila cairan sudah bersirkulasi namun suhu tetap tinggi, maka kinerja radiator akan dibantu extra fan atau kipas tambahan.
Fungsinya tentu untuk menyedot udara dari radiator, sehingga pendinginan bisa berlangsung. Biasanya bekerja saat motor terjebak di kemacetan di mana tak ada hembusan angin.