Jurnalbikers.com – PT Sunra Asia Pasific Hi-Tech (Sunra Indonesia), mulai membangun pabrik motor listrik di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, Jum’at (03/05).
Sunra Indonesia sudah berinvestasi di Indonesia sejak tahun 2023, dengan total nilai investasi 120 juta US Dolar yang merupakan skala investasi terbesar di industri motor listrik.
Zhang Chongshun, Chairman Sunra Group mengatakan pembangunan pabrik Sunra di Indonesia penting untuk menjamin kualitas produk dan memberikan layanan purna jual dengan lebih baik.
Zhang menambahkan, pembangunan pabrik Sunra ini juga merupakan bentuk komitmen dan dukungan Sunra Indonesia terhadap gagasan pemerintah Indonesia. Untuk mewujudkan strategi ramah lingkungan dan rendah karbon.
“Kami berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap program pemerintah dan mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” ucapnya.
Pabrik Motor Listrik Sunra di Indonesia Direncanakan SIap Beroperasi pada 2025

Pabrik Sunra, dibangun di atas lahan seluas 12,7 hektar rencananya akan selesai dalam dua tahap. Dengan masa konstruksi selama 18 bulan, pabrik rencananya siap beroperasi pada tahun 2025.
Pabrik ini dirancang untuk memenuhi kapasitas produksi tahunan dasar mencapai 1 juta kendaraan listrik roda dua, setelah beroperasi penuh nantinya.
Empat proses utama produksi sepeda motor listrik, akan dilakukan di pabrik ini. Mulai dari pembuatan rangka, pengelasan, pengecatan dan perakitan akhir. Serta akan dilengkapi dengan bengkel motor, dan bengkel Pack baterai.
Pembangunan konstruksi pabrik pada tahap pertama mencapai 100.000 meter persegi. Setelah seluruh pembangunan pabrik selesai, Sunra Indonesia akan secara aktif mengintegrasikan sumber daya rantai pasokan.
Menciptakan ekologi rantai pasokan, dan memungkinkan lebih banyak produsen pendukung untuk melakukan lokalisasi di Indonesia.
“Dalam rangka memenuhi komitmen, pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 11,89%. Dengan usaha sendiri sampai 43,20% dengan bantuan internasional pada tahun 2030.” ungkap Dr. Ir. Taufik Bawazier, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Indonesia.
Saat ini, pemerintah berfokus pada penerapan program percepatan peningkatan ekosistem elektrifikasi kendaraan bermotor.
Beberapa isu terkait perubahan iklim dan peningkatan tren penggunaan energi baru dan terbarukan, telah menjadi katalisator transformasi industri kendaraan bermotor di Indonesia.
Terkait transformasi tersebut, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 Tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLB-Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.