Jurnalbikers.com – Motor listrik masih belum banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Penjualan motor listrik hingga 2023 lalu, tercatat sebanyak 54 ribu unit.
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat, sejak 2017 hingga 2023 penjualan motor listrik hanya sebanyak 54.529 unit.
Disampaikan oleh Hari Budianto selaku Sekretaris Umum AISI bahwa, meski demikian ada catatan kenaikan pada 2022 – 2023 sebesar 217 persen.
Sebagai informasi, pemerintah sendiri targetkan penyerapan motor listrik pada 2023 lalu sebesar 200 ribu unit dan untuk konversi sebanyak 50 ribu unit.
Melalui sebuah acara diskusi bersama Forum Wartawan Otomotif (FORWOT), Hari Budi sampaikan alasan mengapa motor listrik belum banyak diminati oleh masyarakat.
Salah satunya adalah masalah jangkauan atau jarak tempuh. Dimana sebagai sumber daya penggerak motor listrik adalah baterai, kapasitasnya juga terbatas.
Sehingga untuk motor listrik dengan kapasitas baterai yang ada hanya mampu melaju sejauh 60 Km sampai dengan 100 Km saja.
“Ada beberapa faktor penyebab masih belum banyak diminatinya motor listrik. Jarak tempuh yang hanya mencapai 60 – 100 kilometer untuk sekali isi ulang daya baterai. Waktu charging yang lama dan juga harga yang masih terbilang tinggi,” ucap Hari.
Tentunya hal ini menyebabkan, penjualannya belum bisa sekompetitif dengan motor konvensional.
Pada diskusi bertemakan “Proyeksi Pasar Otomotif 2024, Peluang dan Tantangan” itu. Hari juga menjelaskan beberapa hal terkait langkah pemerintah, untuk meningkatkan penyerapan motor listrik oleh masyarakat.
Salah satunya adalah dengan standarisasi baterai. Dimana untuk ini diharapkan ada penyeragaman baterai dari banyak merek motor listrik yang ada di Indonesia.
“Tapi, ini juga masih terkendala. Karena masing-masing produsen punya teknologi juga desain pack baterai yang berbeda-beda. Untuk itu, butuh waktu yang tidak sebentar pastinya untuk konsolidasi,” pungkas Hari.