Berbekal niat yang tulus demi kebaikan, Astrea Prima Indonesian Community (APIC) Jakarta dan JRiders berangkat menuju kota Bantul, Jogjakarta untuk menyambangi Omah Ngaji.
Sebuah aksi sosial, diinisiasi oleh Astrea Prima Indonesian Community Chapter Jogjakarta. Kegiatan sosial ini, digelar guna membantu pembangunan rumah mengaji yang dinamakan Omah Ngaji Cipto Wening yang berada di dusun Benyo, kelurahan Sendangsari, Bantul, Jogjakarta.
Guna melancarkan kegiatan ini, APIC Jogja juga melakukan koordinasi dengan pengurus pusat APIC yang berada di Jakarta. Selain itu, APIC Jogja juga mengajak beberapa komunitas motor lainnya ikut serta berpatisipasi dalam aksi sosial ini.
APIC Jakarta bersama JRiders, telah lama merencanakan keberangkatan dari Jakarta menuju Jogyakarta. Menjelang keberangkatannya, ada beberapa kendala yang dialami oleh beberapa anggotanya.
“Segala persiapan sudah dilakukan, namun pagi di hari H Allah berkehendak lain. Satu persatu anggota tidak bisa mengikuti acara touring menuju omah ngaji,” cerita Bro Basyit, Ketua Umum APIC.
“Para peserta berhalangan lantaran tugas dan kondisi badan yang tidak fit. Semua ini Khadarullah, memang sudah skenario Allah. Memang kita harus mematuhi peraturan pemerintah terkait pandemi ini,” imbuhnya.
‘The show must go on’, itu yang jadi landasan Bro Basyit. Dirihya selaku Ketum tetap menghadiri acara yang sudah direncanakan tersebut.
“Kami merasa lega ketika perwakilan APIC, terutama Ketumnya bisa menghadiri acara ini,” ungkap Bro Doni Sadono selaku Ketua Chapter APIC Jogjakarta.
“Alhamdulillah, acara yang direncakan pada 16 Januari 2021 pagi itu berlangsung hikmat dan santai. Kami mengapresiasi salah satu komunitas sepeda motor Grand yakni Griyo (Granderist Yogyakarta) yang turut berperan dari awal dalam merenovasi rumah mengaji ini,” imbuh Bro Doni.
“Program yang dijalankan APIC, sejalan dengan program-progam yang ada di Griyo. Dan kami senang betul bahwa kesamaan kami sebagai komunitas kecil ini bisa memberi manfaat bagi banyak orang,” Ungkap Wistianto Nugroho selaku Ketua Griyo.
Ada sekitar 25 bikers dari APIC dan Griyo, yang turun tangan membantu secara gotong royong merenovasi omah ngaji itu.
Rombongan komunitas yang tidak banyak disambut oleh Surinto selaku kepala Dukuh, Restu Wijayadi selaku Ketua RT setempat dan Durori, S,. pdi, Mpd selaku Lurah Sendangsari.
Dalam sambutannya senada mengucapkan terima kasih dan memberi apresiasi yang luar biasa, karena mampu menyasar kegiatan sosial ke tempat yang lokasinya terpencil.
Kepala Dukuh setempat juga merasa terharu bahwa perhatian komunitas otomotif ini luar biasa. “Dari merekalah omah Ngaji ini akhirnya mendapatkan perhatian dari JNE. Saya sadari tanpa. Informasi dari teman-teman komunitas khususnya APIC, mungkin omah mengaji akan tetap seperti ini.” Jelas Pak Surinto selaku kepala Dukuh Benyo.
“Terima kasih kepada APIC yang telah memberikan informasi akan keberadaan omah ngaji ini, dan bismillah bantuan karpet, merchandise, bisa menumbuhkan semangat mengaji warga Benyo,” Kata Bro Musa, perwakilan dari JNE.
Mohammad Feriadi, Presiden Direktur JNE juga mengucapkan Terima kasih kepada para pejuang omah ngaji di Bantul. “Terima kasih juga kepada APIC yang telah berkoordinasi dengan JNE untuk program baik itu. Karena kegiatan itu masuk salam program ‘benih baik” yang ada di JNE,” Kata Bro Feri.
Acara yang berlangsung seputar serah terima kebutuhan Omah Ngaji, uang tunai dan bantuan tenaga dari sejumlah teman-teman komunitas. “Kerja bakti dan gotong royong inilah yang menambah keguyuban kita,” ungkap Bro Temon dan kawan-kawan Griyo.
Discussion about this post