Sebanyak 21 motor Supermoto yang viral karena menerobos masuk tol Pulogebang – Kelapa Gading, telah ditahan oleh Kepolisian dari Polda Metro Jaya.
Dilansir dari NTMC Polri, Subdirektorat Penegakan Hukum (Subdit Gakkum) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya ungkapkan telah menahan sebanyak 21 unit sepeda motor jenis supermoto karena diduga menerobos masuk Jalan Tol Kelapa Gading-Pulogebang.
“Sudah ada 21 kendaraan bermotor jenis Supermoto yang diamankan dan 25 orang sudah dilaksanakan pemeriksaan konfirmasi,” papar Kasubdit Gakkum Ditlantas AKBP Jamal Alam (6/3/22).
Meski demikian, Kasubdit Gakkum Ditlantas belum mengungkapkan secara detail penanganan kasus tersebut dan hanya mengatakan pihaknya akan menggelar jumpa pers terkait hal itu.
Sejumlah pengendara yang terlibat dalam kejadian tersebut juga telah mendatangi Polda Metro Jaya untuk mempertanggungjawabkan tindakannya.
“Iya rencananya akan kami beri edukasi di Gedung Subdit Gakkum Polda Metro Jaya,” jelas Kasubdit Gakkum Ditlantas.
Peristiwa itu sebelumnya viral di berbagai akun media sosial Instagram, salah satu adalah akun @merekamjakarta.
“Rombongan pengendara Supermoto melintasi Tol Kelapa Gading-Pulo Gebang pada Sabtu, (26/2/2022) sekitar pukul 03.00 WIB. Rombongan pengendara Supermoto tersebut diduga menerobos masuk melalui pintu tol dekat pertigaan Pasar Cakung, Jakarta Timur,” bunyi dari keterangan unggahan video tersebut.
Video viral tersebut juga mendapatkan kecaman dari masyarakat juga kalangan Bikers Supermoto. Aksi para pemotor tersebut dianggap telah mencoreng nama baik bikers Supermoto di Tanah Air.
Lerry Rahmat Rizky atau kerap disapa Lerry yang merupakan Komite Kracker Nasional dan pemilik Caos Custom, menyayangkan hal tersebut bisa terjadi. Aksi para pemotor tersebut tentunya mencoreng nama baik bikers Supermoto di Indonesia.
“Sangat mengecewakan, aksi itu telah mencoreng nama Supermoto di Indonesia. Ini sangat disayangkan,” tegas Lerry.
Lebih lanjut Lerry menjelaskan, di luar negeri Bikers kerap melakukan aksi dengan motor model Supermoto di jalan raya. Meski demikian, hal ini tidak boleh ditiru. Kegiatan tersebut melanggar hukum, baik di luar maupun dalam negeri.
“Memang menggunakan motor Supermoto akan terlihat gagah, terlebih saat berkonvoy. Orang yang melihat akan kagum. Namun, jangan lantas jadi arogan di jalan,” ujar Lerry.
Lerry menyarankan Bikers Supermoto bisa lebih santun di jalan dan buang sifat arogansi di jalan. Negara telah memiliki aturan berlalu lintas, sepatutnya Bikers Supermoto bisa jadi pelopor keselamatan berkendara di jalan.
“Sarannya sifat arogansi di jalan dihilangkan, Negara kita Negara hukum ada tata tertib lalu lintas. Bikers Supermoto harusnya menjadi contoh positif bagi pengendara yang lain,” pungkas Lerry.