Penerapan ganjil genap kota Bogor yang diberlakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pada akhir pekan ini (6-7/3) ditiadakan.
Pengumuman tidak adanya aturan ganjil genap kota Bogor ini, disampaikan langsung oleh Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
Melansir dari situs Korlantas Polri, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebutkan ada beberapa faktor penyebab ganjil genap pada pekan depan Sabtu dan Minggu 6-7 Maret 2021 ditiadakan, diantaranya karena penularan Covid-19 trendnya mulai mengalami penurunan.
“Kemudian ganjil genap ditiadakan karena atas kesepaktan bersama. Selain sudah ada tren penurunan kasus Covid-19. Juga perlu relaksasi secara ekonomi semua para pelaku usaha di Kota Bogor,” kata Kombes Pol Susatyo di Bogor, Selasa (2/3/2021).
Menurutnya, seperti yang sudah disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya bahwa pekan depan selama dua Minggu kebijakan ganjil genap dihapus.
“Ganjil genap ditiadakan dalam dua minggu kedepan dengan catatan, melalui penundaan atau relaksasi. Ini tidak membuat masyarakat Kota Bogor menjadi tidak disiplin,” tambahnya.
Menurutnya, jika masyarakat sudah tertata dan mengerti ganjil genap akan ditiadakan seterusnya. Tapi jika nanti angka kasus positif Covid-19 naik lagi, maka dua minggu kedepan akan kembali diterapkan.
“Alasan selanjutnya adalah tentu masih ada polisi RW, ada Aparatur Sipil Negara (ASN) pendamping RW sehingga di tingkat ini semakin berdaya dan semua bisa menekan penyebaran ditingkat lingkungan RW,” terangnya.
Menurutnya, klaster perumahan dan klaster lingkungan hasill evaluasi tim gabungan menurun kasus Covid-19 itu tetap bisa dipertahankan protokol kesehatan di daerah-daerah pemukiman.
“Meski ganjil genap tidak diberlakukan tapi CFD itu masih berlaku. Kalau ada ruas jalan yang padat bisa jadi kita lakukan penutupan sementara atau cara lain agar mengurangi kepadatan,” tandasnya.