Jurnalbikers.com – Kata “safety riding” mungkin masih asing bagi masyarakat umum. Bahkan untuk para guru sekali pun.
Tapi jika calon guru menjadi juara kompetisi safety riding, maka manfaatnya makin luas dan jelas saran “siswa”.
Bahkan level yang ditaklukan adalah tingkat regional yakni Provinsi DKI Jakarta dan Tangerang Raya. Saingannya pun tidak sembarangan yaitu member dari komunitas motor Honda.
Pekan pertama Mei 2023 lalu PT. Wahana Makmur Sejati (WMS) mengadakan Kompetisi Safety Riding Regional Advisor Dealer and Community 2023.
Kegiatan yang berlokasi di Wahana Safety Riding Training Center, Jatake, Tangerang ini merupakan jenjang menuju event nasional.
Jika dalam tingkatan regional penyelenggaranya adalah main dealer, maka untuk nasional langsung oleh PT. Astra Honda Motor (AHM).
Head of Technical Service Departement PT. WMS, Benedictus F. Maharanto menyampaikan ajang ini tujuannya untuk melahirkan model pelopor aman berkendara.
“Kontes bergengsi ini diharapkan melahirkan model pelopor berkendara aman di jalan raya.” ungkap Benedictus melalui siaran persnya, Senin, 8 Mei 2023.
Total peserta yang masuk babak final ada 5 orang Safety Advisor. Awalnya ada 15 orang. Kemudian 30 peserta kategori Community Pria yang awalnya 75 peserta.
Kategori terakhir yakni Community Wanita ada 5 orang yang lolos dan 10 peserta lainnya tereliminasi.
Calon Guru BK Juarai Kompetisi Safety Riding
Pada babak final yang diselenggarakan di Wahana Safety Center, Jatake, untuk kategori Community Wanita diraih oleh Novitri Serly Rahman. Gadis asal Depok ini merupakan calon guru Bimbingan Konseling (BK).
Saat ini ia masih berstatus mahasiswa di kampus UNINDRA. Meski demikian kegiatannya untuk mengikuti ke jenjang nasional masih masuk dengan waktu ia kuliah.
Selama proses kompetisi di regional Novi merasa grogi dengan satu item perlombaan. Namun ia bercerita bahwa kondisi itu tidak mempengaruhinya untuk tampil maksimal.
“Rasa khawatir itu ada, bahkan bikin saya grogi. Saya punya cara sendiri untuk menanganinya yakni dengan berdoa, tarik nafas, dan fokus.” ungkap Novi saat ditemui di Jatake.
Perihal apakah kompetensinya akan disebarluaskan ke kampus, Novi menyikapinya dengan santai. Ia berujar hal itu ingin dilakukan, namun harus mendapatkan izin dari pihak kampus.
Bahkan saat kelak dirinya sudah menjadi seorang guru BK, keterampilan Safety Riding ingin ditularkan kepada anak muridnya.
Bicara tentang pengguna jalan di ibu kota, bendara komunitas V160 ini mengungkapkan keperihatinannya. Menurutnya para pengendara tersebut harus mengetahui teknik dasar keselamatan berkendara.
Beberapa waktu menjelang kompetisi di tingkat nasional, Novitri harus menjalani masa training. Instrukturnya sendiri dari Tim Instruktur Safety Riding Promotion Wahana.***