Sertifikasi standar keamanan helm jadi perhatian penting bagi Bikers ketika ingin membeli helm. Selain SNI, sertifikasi ada dari DOT, Snell, FIM dan SHARP.
Untuk mendapatkan sejumlah sertifikasi standar keamanan helm, pihak pabrikan helm harus melakukan pengujian terhadap produk helm yang diproduksinya. Adanya stiker sertifikasi yang ada di helm menandakan helm itu sudah lulus uji kelayakan berdasarkan paramater-parameter tertentu.
Pengujian produk helm itu sendiri untuk mendapatkan data ketahanan helm, terhadap suatu benturan ataupun abrasi. Dengan begitu bisa diketahui, sekuat apa helm itu bisa melindungi bagian kepala dan leher pengendara sepeda motor.
Selain SNI, pada beberapa merek helm baik lokal ataupun impor terdapat sertifikasi DOT dan Snell. Banyak kalangan Bikers percaya bahwa, dua sertifikasi ini yang terbaik. Sebab tingkat pengujian dilakukan dengan detail.
Standar Helm DOT

DOT yang asalnya dari Amerika Serikat, sejatinya merupakan singkatan dari Departement of Transportation atau Departemen Transportasi untuk negara tersebut.
Untuk mendapatkan sertifikasi ini, Pengujian helm dilakukan oleh National Highway Traffic Safety Association (NHTSA) di bawah Department of Transportation Amerika Serikat.
Dalam pengujiannya, DOT melakukan uji ketahanan dengan menggunakan tes benturan, di mana sebuah helm bagian dalamnnya diberikan dummy dengan bentuk kepala manusia. Dummy kepala itu dilengkapi juga dengan beberapa sensor.
Sensor-sensor terebut nantinya akan merekam kecepatan dan G-Force saat helm itu dijatuhkan pada bidang permukaan berbeda, dari ketinggian yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan data energi yang diterima sensor pada dummy kepala dari benturan tersebut, akan diputuskan apakah sebuah helm lolos atau tidak terhadap uji standarisasi DOT tersebut.
Pengujian itu dilakukan paling tidak dua kali, untuk mengetahui ketahanan helm saat mengalami benturan berulang kali.
Selain itu ada juga pengujian lain yakni tes penetrasi. Pengujian tes penetrasi dilakukan untuk memastikan bagian kepala tidak terkena efek berat saat terjadi kecelakaan.
Ada juga tes ketahanan yang disebut dengan retention system, pengujian ini untuk mengetahui apakah helm akan terlepas dari kepala ketika terjadi kecelakaan. Umumnya yang diuji adalah kekuatan tali dan pengait helm.
Dari berbagai sumber diketahui, sertifikasi DOT banyak mendapatkan kritikan. Sebab, pihak pabrikan helm sendiri bisa menyatakan kalau produk mereka sudah sesuai dengan standar DOT, untuk kemudian memasang lebel DOT pada produknya.
Namun jika helm tersebut kemudian diuji dan ternyata tak lolos, barulah sertifikasi DOT pada produk tersebut dicabut. Padahal bisa saja helm tersebut sudah terlanjur beredar di pasaran. Pun demikian, di Amerika Serikat ada hukuman berat jika produsen helm gagal memenuhi kriteria yang sudah ditentukan.
Produsen helm di Amerika akan dikenakan denda sebesar US$ 5.000 per helm jika helm tersebut tidak melakukan pengujian dan memiliki sertifikasi DOT. Hal ini yang kemudian membuat produsen helm memilih untuk benar-benar mematuhi standarisasi DOT.
Sertifikasi Snell

Selain DOT pada helm impor atau helm premium umumnya ada juga label sertifikasi Snell.
Snell juga berasal dari Amerika, hanya saja sertifikasi helm Snell dianggap lebih baik. Sebab untuk mendapatkan sertifikasi ini sebuah produk helm harus melalui tahapan pengujian yang lebih berat dan sulit.
Apabila sertifikasi DOT adalah wajib buat produsen helm (di Amerika Serikat), maka sertifikasi Snell ini bersifat opsional. Sertifikasi ini dikeluarkan oleh sebuah organisasi pengujian non-profit.
Ada perbedaan standar pengujian antara Snell dengan DOT, Snell mengeluarkan sertifikasi standar baru setiap lima tahun sekali. Setiap periode tersebut, ada parameter-parameter pengujian baru yang diperbarui.
Rangkaian pengujian Snell adalah, melakukan uji jatuh helm dengan memakai 5 bentuk permukaan yang berbeda. Helm dijatuhkan dari ketinggian yang berbeda dan posisinya lebih tinggi dibanding tes yang dilakukan oleh DOT.
Snell juga melakukan pengujian pada bagian chin bar (bagian helm yang ada di depan dagu) selain menguji bagian batok helm. Visor atau kaca helm juga diuji yakni dengan menembakkan 3 buah material khusus dari sebuah senapan angin
Standar FIM

Sertifikasi ini dikeluarkan oleh FIM (Fédération Internationale De Motocyclisme). Sertifikasi ini bisa dibilang menjadi standarisasi helm paling baru dan khusus diterapkan pada helm yang digunakan untuk ajang balap motor.
Untuk pengujiannya FIM menggunakan standar sendiri, yang beberapa pengujiannya berbeda dengan yang dilakukan oleh DOT dan Snell.
Sertifikasi SHARP

SHARP merupakan rating keselamatan helm yang dikeluarkan oleh pemerintah Inggris sejak tahun 2007. Kalau itu pemerintah Inggris ingin membuat reting performa helm yang bertujuan untuk meningkatkan faktor keselamatan para pengendara motor untuk penggunaan umum di jalanan Inggris.
Pengujian yang dilakukan oleh SHARP sangat berbeda, karena mereka membeli secara acak helm dari penjual helm yang kemudian diuji oleh mereka. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil pengujian yang lebih akurat karena helm yang diuji merupakan benar-benar produk helm yang dijual langsung ke publik.