Performa dari motor listrik karya anak bangsa BL-SEV01 yang merupakan motor sport listrik itu, terus ditingkatkan oleh Universitas Budi Luhur.
Pusat Studi Kendaraan Motor Listrik Universitas Budi Luhur terus melakukan perubahan dan penyesuaian sejumlah bagian untuk bisa memaksimalkan performa motor listrik karya anak bangsa itu di atas aspal.
Pada uji coba pertama yang dlakukan pada 11 Januari 2021 lalu, ditemukan beberapa kendala pada motor listrik tersebut.
Kepala pusat Studi Kendaraan Motor Listrik Universitas Budi Luhur, Sujono, mengakui pihaknya masih belum puas di sejumlah sektor usai menjalani test ride pertama.
Sejumlah bagian yang menjadi perhatian dalam pengembangan kali ini meliputi kaki-kaki seperti gear set, suspensi, ban, dan swing arm.
”Pengetesan pertama BL-SEVO1 mengalami kendala di bagian Kaki-kaki karena tidak cukup mumpuni menopang tenaga motor listrik yang cukup besar,” ujar Sujono.
Selanjutnya motor listrik BL-SEV01 kembali menjalani riset di Laboratorium Fakultas Teknik Elektro Universitas Budi Luhur untuk disempurnakan kembali. Riset yang dilakukan selama dua bulan Lebih itu berfokus khususnya di sektor Kaki-kaki.
Kami lakukan riset kembali selama dua bulan dan akhirnya siap diuji kembali di Sirkuit Sentul Internasional Bogor,” lanjut Sujono.
Uji coba kembali dilakukan pada 13 April 2021 lalu di Sirkuit Internasional Sentul, dengan tester rider pembalap profesional sekaligus Alumni Universitas Budi Luhur M. Galih Aji Prakoso.
Galih langsung melakukan uji coba dengan memaksimalkan BL-SEV01 selama 10 putaran dan hasilnya performa meningkat jauh jika dibandingkan dengan test ride pertama pada awal tahun 2021.
“Saya merasa lebih percaya diri karena motor listrik BL-SEVO1 lebih mumpuni di test ride kedua ini. Handling BL-SEV01 meningkat drastis dan stabil, khususnya kemampuan melewati tikungan lebih stabil untuk dibawa rebah. Baru pertama kali saya mencoba motor listrik sport di lintasan balap dan ini semakin spesial karena hasil karya kampus Universitas Budi Luhur yang saya cintai,” ungkap Galih.
Usai melewati 10 putaran, motor langsung masuk ke pit stop untuk melakukan pengecekan kondisi dan performa baterai, Sujono memastikan kondisi BL-SEV01 tidak mengalami permasalahan apapun dan performa bisa meningkat dengan baik.
Perubahan di sektor kaki-kaki ini berpengaruh banyak terhadap performa BL-SEV01, termasuk meningkatkan top speed BL-SEV01 dari 100 km/jam menjadi 135 km/jam.
“Daya tahan, performa, serta kemampuan baterai yang ada sekarang sudah memenuhi standar minimal sebuah kendaraan motor sport listrik yang mampu bertahan di lintasan balap dengan kecepatan maksimal hingga 135 km/jam. Selanjutnya kami berencana untuk meningkatkan baterai sehingga memiliki daya tahan yang lebih baik dan mampu melewati banyak putaran lagi di sirkuit,” jelas Sujono.
Spesifikasi BL-SEV01 saat ini didukung motor listrik BLDC 96 Volt dengan tenaga mencapai 16 kW, serta didukung baterai 48Ah dan controller 96 Volt 200 Ampere.
Alhasil, sepeda motor ini bisa melaju hingga 135 kilometer untuk sekali pengisian baterai dengan waktu pengisian baterai 4 jam untuk 0-100 persen.
Kehadiran BL SEV-01 menjadi bukti konsistensi Universitas Budi Luhur dalam mengembangkan kendaraan listrik melalui Pusat Studi Kendaraan Listrik yang dinaungi Fakultas Teknik Elektro. Pusat Studi Kendaraan Listrik ini juga sukses membuat mobil listrik Neo BLITZ dan kini dilanjutkan dengan motor listrik terbaru BL-SEVO1.
”Universitas Budi Luhur konsisten mengembangkan kendaraan listrik riset dan inovasi untuk dosen serta mahasiswa. Walaupun sedang dilanda pandemi Covid-19 tetapi kami dosen dan mahasiswa tetap menghasilkan karya, salah satunya motor listrik BL-SEVO1. Risetnya pun meliputi pengetesan performa di lintasan balap serta pengujian baterai jarak jauh sampai turing Mandalika. Selain itu saya mendukung terus kegiatan penelitian ini, nantinya berguna untuk negara di masa depan,” tegas Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro. MBA,