Akhir pekan kemarin (6/3), ruas jalanan ibukota diramaikan oleh deru mesin motor Royal Enfield dari berbagai varian yang ditunggangi oleh 10 riders wanita yang tengah menyambut peringatan International Women’s Day.
Sebagaimana diketahui, setiap tanggal 8 Maret dunia memperingatinya sebagai International Women’s Day.
Dengan raungan motor Royal Enfield serta tampilannya yang gagah, rombongan perempuan ini mencuri perhatian ketika membelah jalan raya yang masih senyap di pagi hari. Berasal dari generasi, latar belakang, serta minat yang berbeda, mereka semua dipersatukan oleh passion yang sama, yakni pure riding, menikmati pengalaman berkendara motor sejati.
“Royal Enfield berkomitmen memberikan pengalaman riding terbaik untuk semua pengendara dan penggemar otomotif, tanpa membeda-bedakan gender. Di Indonesia, kami melihat semakin banyak pengendara perempuan memilih Royal Enfield karena desain motor yang stylish, klasik, serta kemudi yang mudah dikendalikan. Menariknya, motor kami juga sangat mudah dikustomisasi, sehingga setiap pengendara bisa menyesuaikan ukuran, ketinggian, hingga tampilan motor sesuai dengan preferensi mereka,” jelas Vimal Sumbly, Head of International Business APAC, Royal Enfield.
Kebersamaan di aspal menjadi pemicu kebahagiaan tersendiri bagi 10 pengendara perempuan yang mengikuti kegiatan riding International Women’s Day bersama Royal Enfield.
Menekuni hobi yang identik dengan dunia maskulin membuat para pengendara perempuan ini menjalin kedekatan yang lebih antara satu sama lain. Meski dengan latar belakang berbeda sebagai atlet, wirausaha, ibu rumah tangga, hingga fotografer, ketika memacu motor, mereka semua menjadi saudara. Inilah arti sisterhood on the road yang sesungguhnya!
“Bagi saya, riding adalah proses pembelajaran tentang orang, lingkungan, dan bagaimana kita harus bersikap dengan orang lain. Melalui riding, kita bisa banyak mengenal karakter-karakter orang yang berbeda. Riding adalah pelepasan dari rasa bosan, capai, ataupun kesal. Saya benar-benar bisa jadi diri sendiri. Dan yang terpenting, riding bersama komunitas dan teman-teman membuat saya bahagia. Bisa bercanda dan sharing bersama mereka itulah yang membuat momen riding lebih hidup,” ungkap Pramita Dina Kesuma, 47 tahun, ibu rumah tangga.
Discussion about this post