Berkolaborasi dengan JNE dan dikawal oleh JNE Riders Indonesia (JRI) komunitas pengguna Honda Astrea Prima, APIC, sambangi pelaku UMKM di kawasan wisata Dieng, Jawa Tengah.
Akhir pekan lalu (9-10/10), Bikers dari komunitas pengguna motor Honda Astrea Prima Indonesian Community (APIC) kembali gelar kegiatan touring yang dibalut dengan kegiatan sosial. Kegiatan ini terselenggara bekerja sama dengan perusahaan ekspedisi kenamaan di Indonesia yakni, JNE.
Dalam kesempatan ini, JNE memberikan edukasi seputar layanan ekspedisi kepada para pelaku UMKM. Layanan JNE membantu kelancaran UMKM dalam menjalankan usahanya.
Sebanyak 12 pelaku UMKM di Dieng ikuti kegiatan yang dilakukan oleh APIC bersama JNE ini. Antusias peserta tergambar dari rangkaian diskusi ringan itu.
“Saya selama ini menggunakan expedisi lain, saya belum tahu kalau di JNE ada JTR (JNE Trucking) dan setelah dihitung-hitung ternyata lebih murah,” ujar Bu Siti pembuat oleh-oleh Carica di Dieng.
Senada dengan Ibu Siti, Bu Chotinah juga merasakan hal serupa dan harus jauh jika mengirimkan produknya ke JNE karena harus ke Kota. “Loh ternyata bisa dijemput barang kita,” katanya.
“Dalam menjalankan kegiatan social responsibility kami tidak hanya berkutat di pusat saja. Namun dengan berbagai cara kami lakukan, termasuk merangkul Komunitas sepeda motor yang memiliki kegiatan positif,” terang Kurnia Nugraha Head Promotion and Activation JNE.
Dapatkan Dukungan dari IMI Jateng
Kegiatan yang diinisiasi oleh APIC bersama JNE ini mendapatkan sambutan dan dukungan dari IMI Jateng.
IMI menyambut baik kehadiran bikers Jakarta yang mau menyapa masyarakat Jateng untuk turut berbagi. Pengurus IMI Jateng berharap ini menjadi contoh baik bagi komunitas yang ada di Jateng.
“Banyak komunitas yang memulai kegiatannya dengan sisi sosial yang tinggi, bahkan 100% acara mereka murni sosial,” jelas Danang Tedjo, Ketua Keanggotaan IMI Jateng.
Ajang Uji Ketangguhan Motor Lawas
Dalam menjalani kegiatan ini, peserta rata-rata menggunakan motor lawas seperti, Honda Astrea Prima, Honda Tiger dan banyak lainnya.
Astrea Prima yang merupakan motor bebek lansiran tahun 1988-1991 itu buktikan ketangguhannya. Meski usia sudah tua tak berarti lemah digunakan untuk menaklukan perjalanan menantang ke Dieng.
“Banyak orang yang tak yakin pada motor tua yang kami gunakan, pemikiran itu kami patahkan dengan membuktikannya secara langsung bahwa motor Honda lawas ini terbukti tangguh hingga kini,” ungkap Bro Abdul Basyit selaku Ketua Umum APIC.
Bangga dengan motor bebek tua untuk berkegiatan sosial, Bikers APIC takjub bahwa motor ini sanggup digunakan untuk beragam kondisi.
“Walau dengan Bebek tua, tapi bisa menyapa banyak usaha. Sampai pedagang sarapan simbok simbok yang menyungguh bakul di atas kepala menjadi sasaran kami dalam berbagi rejeki,” tegas Riyan, Humas APIC.
Dalam kegiatan ini, APIC ditemani oleh Bikers dari berbagai komunitas seperti JRI dan D’Raptor Brothers. Tanpa memandang perbedaan semua Bikers membaur dalam sebuah kebersamaan.
Discussion about this post