Seperti diketahui, pada ajang balap MotoGP dan WSBK helm yang digunakan pembalap harus telah memenuhi standar homologasi FIM, FRHPhe-01 (FIM Racing Homologation Programme).
Pada 2019 lalu, standar homologasi FIM mulai diterapkan pada ajang balap MotoGP dan mulai digunakan juga di ajang balap lainnya. Saat itu, 38 model helm dari 22 merek yang ada harus melewati pengujian dan memenuhi persyaratan dari FIM.
Fase pertama FRHPhe-01, saat itu hanya berfokus pada ajang balapan road race seperti MotoGP, WSBK dan balapan sirkuit lainnya. Sekarang ini, FIM tengah mengembangkan FRHPhe-02 untuk tahun 2026. Dikabarkan, fase kedua homologasi ini akan mencakup jenis olahraga off-road seperti motocross, enduro, speedway, dan cross-country.
Akan Digunakan Pada Semua jenis Balapan Motor
Dalam hal ini FIM bekerjasama dengan Universitas Zaragoza, untuk pengembangan dan pengujian kedepannya. Pengembangan fase kedua homologasi FIM ini, ditujukan untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan keselamatan ke semua disiplin balap sepeda motor.
“FRHPhe-02, mewakili tonggak sejarah untuk meningkatkan tingkat keselamatan bagi pengendara kami, dan memperkenalkan standar FIM untuk pengendara Off-Road,” kata Presiden FIM Jorge Viegas.
Pada homologasi FIM FRHPhe-02 ini, pengujian akan mencakup pada tes dampak yang lebih komprehensif dan pengenalan kriteria untuk mengevaluasi patah tulang tengkorak (Skull Fracture Criterion).
Petugas akan memilih secara acak 9 hingga 13 zona dampak, dari 22 lokasi yang telah ditentukan sebelumnya. Sepanjang pengujian, FIM akan melembagakan Skull Fracture Criterion (SFC) untuk mengukur kemungkinan cedera kepala traumatis. Organisasi juga akan mengevaluasi sistem pelepasan bantalan pipi darurat, pada setiap kandidat atau model helm yang akan digunakan pembalap.
Standar Homologasi baru fase kedua ini, rencanannya baru akan diwajibkan secara menyeluruh bagi pembalap FIM mulai 2026. Seluruh helm yang telah melalui dan memenuhi standar FIM ini, ditandai dengan label, termasuk kode QR pada tali dagu.
“FIM terlibat dalam proyek ini, dengan banyak pekerjaan bersama produsen helm, promotor kami, dan dengan umpan balik Technical Steward kami,” pungkas Jorge Viegas.