Polini luncurkan knalpot Vespa untuk model tertentu. Knalpot ini, diklaim memiliki suara yang lebih halus dan modelnya tetap klasik namun kekinian.
Knalpot Vespa seperti pada Vespa 50 Special dan Vespa PK125 dikenal dengan mesin dua tak berasap yang sering disertai dengan nada knalpot yang nyaring dan bernada tinggi. Untuk mengurangi kebisingan, Polini hadirkan knalpot baru yang sedikit meredam kebisingan yang dipancarkan dari motor dua langkah, satu silinder.
Seperti diketahui, Vespa merupakan brand yang sangat ikonik dan memiliki pecinta dan pengguna terbanyak di seluruh belahan dunia. Brand asal Italia ini juga telah memberikan inspirasi bagi para pengrajin atau perusahaan yang memproduksi berbagai macam aksesori untuk menunjang tampilan Vespa.
Di Eropa, khususnya Italia, Vespa sudah menjadi gaya hidup. Benar-benar tidak mengherankan bahwa orang-orang berpegang pada skuter klasik mereka dari tahun 60-an dan 70-an, dan terus mengendarai dan merawatnya. Hal ini menghasilkan dukungan OEM dan aftermarket yang kuat untuk skuter yang berusia setengah abad.
Sementara itu, Polini adalah salah satu produsen aftermarket Vespa yang paling populer, serta skuter pada umumnya. Perusahaan Italia ini memiliki sejumlah peningkatan dan aksesori yang dirancang khusus untuk meningkatkan kinerja skuter ikonik tersebut.
Polini mengklaim bahwa sistem pembuangan juga meningkatkan kinerja skuter Vespa. Untuk gayanya, Polini memastikan bahwa sistem knalpot aftermarket terlihat orisinal dan didesain seteliti mungkin. Melihat secara fisik, terdapat fitur logo Polini timbul, dan dibalur dalam warna matte hitam halus, seperti knalpot versi asli dari beberapa dekade yang lalu.
Knalpot Polini baru ini, didesain khusus untuk Vespa model 50cc dan 125cc dua langkah. Secara khusus, ini adalah upgrade bolt-on untuk 50 Special dan PK50, serta PK125 dan 125 ET3. Knalpot ini juga kompatibel dengan semua aksesori Vespa, termasuk velg lebar 3,5 inci yang lebih besar pada model tertentu.
Harga untuk knalpot terbaru Polini ini dibanderol dengan harga $180 USD atau sekitar Rp 2,5 jutaan jika dikonversikan ke mata uang Rupiah.
Discussion about this post